Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Kebakaran 82 unit rumah di kompleks pasar Kalibobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire – Papua meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi para korban. Betapa tidak, saat kejadian Rabu(23/1/2019) sekitar pukul 02.30 WIT lalu, segala hartapun dilahap si jago merah tanpa tersisa.
Seorang saksi, juga korban kebakaran, Nassa, mengaku keluarganya keluar hanya dengan pakaian yang melekat di badan.
“Kami kaget api sudah besar dan tidak bisa berbuat apa – apa kecuali selamatkan diri,” ujar Nassa kepada Jubi di Nabire tiga hari lalu.
Menurut Nassa, waktu kejadian keluarganya dalam keadaan tertidur dan kaget kemudian menyelamatkan diri. Tadinya, dia ingin ikut memadamkan apa namun terlihat di kabel listrik juga api sedang menyala dan saat terjadi angin kencang dari arah laut tetapi juga darat.
“Ya sudah, tidak bisa buat apa – apa kecuali selamatkan diri sebab ada juga angin kencang,” terangnya.
Saksi mata dan korban lainnya, Bakri Punu menuturkan saat kejadian dirinya sedang tertidur pulas, kemudian api dengan cepat menyambar bangunan rumahnya.
Dengan spontan dirinya terbangun dan hendak menyelamatkan anggota keluarganya dan beberapa surat penting.
Di kesempatan itu Bakri juga menyatakan kekesalannya pada BPBD yang terkesan lamban dalam membantu warga memadamkan api.
"BPBD juga bikin jengkel, sudah datang pagi. Kalau saat kejadian hanya datang polisi dan TNI yang memadamkan api, tapi sayang mobil water canon besar tidak bisa masuk karena jalan sempit, hanya mobil kecil yang masuk,” tuturnya.
Wakil Bupati Nabire, Amirullah Hasyim mengatakan pihaknya telah mengambil langkah – langkah penanggulangan melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai koordinator penanganan pasca kebakaran.
“Langkah – langkah sudah dilakukan dengan membangun posko dan tempat penampungan sementara di Mesjid Babussalam,” ujarnya.
Saat ini kata Hasyim, segala keperluan yang dibutuhkan, baik makanan cepat saji, bahan makanan, tenda dan kebutuhan sandang seperti selimut, pakaian layak pakai bagi orang dewasa dan balita, popok bayi dan kebutuhan penting lainnya.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan TNI untuk menyiapkan dapur darurat yang dibuat di halaman belakang Mesjid Babussalam untuk melayani makan minum dari para korban," kata Hasyim.
Amirullah berharap kepada para warga yang korban kebakaran agar bersabar, ikhlas menerima cobaan dan tetap semangat dan pemerintah selalu bersama dengan rakyatnya dan akan membantu sesuai dengan kemampuan daerah.
“Saya harap mereka (korban) bersabar dan kami akan terus berupaya mencari jalan keluarnya," tandasnya.
Pantauan Jubi, hingga saat ini bantuan kemanusiaan, baik dari Pemkab, warga masyarakat dan komunitas terus berdatangan.
Data yang dihimpun Jubi di Nabire, terdapat sedikitnya 82 rumah yang ludes, berdampak pada 115 Kepala Keluarga dan jumlah jiwa 476 orang. Di dalamnya ada 72 anak sekolah yakni 42 siswa SD, 12 siswa SMP. 13 siswa SMA dan 5 siswa TK.(*)