Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Bermain di depan pendukung sendiri di lapangan Mahacandra Universitas Cenderawasih (Uncen), Jumat (12/11/2021) sore, tim Papua melawan Kalsel. Alberth Kafiar dan kawan-kawan langsung menekan pertahanan bek Kalsel Wahyudin. Permainan berlangsung keras dan saling jual beli serangan.
Tim Papua lebih dahulu menjebol gawang Kalimatan Selatan yang dikawal Nasurlah menit ke-11 melalui sepakan kaki kiri Diano Korwa. Tertinggal membuat kapten Kalsel M Yahya Hernanda bermain terbuka dan menyerang ke gawang Papua, yang dijaga Devis Wabiser. Keasyikan menyerang membuat penyerang Papua Diano Korwa dan Ongen Marani terus menekan hingga akhirnya Marani membuat gol kedua menit 15.
Selanjutnya M Yahya dan kawan kawan dari Kalsel kembali menyerang, tiga pemain Papua Korwa, Marani dan Epi Jikwa terlambat turun ke lini pertahanan.
Hal ini menyebabkab bek Alberth Kafiar harus menghadapi tiga pemain Kalsel M Yahya, Firman A Pedi dan Mahditur di depan gawang Davis Wabiser. Umpan M Yahya ke Firman A Pedi yang berdiri bebas di depan gawang Papua berhasil menjebloskan bola ke gawang Wabiser menit ke 18 hingga skor berubah menjadi 2-1.
Hingga akhir babak pertama, dan wasit yang memimpin pertandingan Andi Asri Azis meniup peluit panjang, skor tak berubah 2-1 untuk keunggulan sementara tim sepak bola Cerebral Palsy (CP) Papua. Wasit Andi Aziz sempat mengeluarkan dua kartu kuning buat kapten Papua Alberth Kafiar dan Diano Korwa.
Pelatih sepak bola Kalsel Supriono tak puas dengan kepemimpinan wasit akhirnya mendapat kartu kuning dari wasit Andi Azis dari Sulsel. Tak puas dengan keputusan wasit yang dianggap tidak tegas menyebabkan Kalsel walk out dan tidak melanjutkan pertandingan babak kedua.
Ketua Panitia Pelaksana Yan Runtini mengatakan semua pihak merasa menyesal dengan keputusan ini dan pasti yang merasa dirugikan.
“Pertandingan harus berjalan meskipun Ketua Panitia, Wali Kota Jayapura dan Menpora sudah berusaha membujuk atau meminta dengan hormat agar tim Kalsel juara bertahan 2016 bisa melanjutkan pertandingan. Tetapi mereka menolak dan akhirnya diputuskan Papua meraih medali emas sepak bola CP Peparnas 2021,” kata Runtini mantan pemain Persipura ini.
Dia menambahkan pelaksanaan pertandingan sepak bola sudah berjalan sukses, dan ini pertama kali Papua menjadi tuan rumah serta mengikuti pertandingan sepak bola.
“Peristiwa atau kasus ini akan mendapat penilian dari tim, agar ada evaluasi kembali untuk penyelenggaran sepak bola CP pada Peparnas mendatang dii Aceh dan Sumut,” katanya.
Menurut Runtini tim Kalsel memrotes kepemimpinan wasit terutama pelanggaran yang dilakukan Kapten Papua Alberth Kafia terhadap salah seorang penyerang Kalsel.
“Kalsel juga memrotes kelainan tubuh atau tuna daksa yang dimiliki salah seorang pemain Papua. Tetapi ini sebenarnya tidak benar karena pemain itu sudah diperiksa oleh dokter tim termasuk dari dokter Kalimantan Selatan juga ikut mengecek keabsahan tuna daksa pemain tersebut,” kata Runtini tegas.
Berdasarkan keputusan Panpel dan wasit akhirnya pertandingan dihentikan dan wasit Andi Azis meniup peluit panjang setelah menunggu hampir 30 menit. Papua sudah unggul 2-1 dan babak kedua tim Kalsel tidak melanjutkan pertandingan hingga Papua meraih medali emas, Kalsel medali perak dan Jawa Barat merebut medali perunggu. (*)
Editor: Kristianto Galuwo