Papua No. 1 News Portal | Jubi
Dogiyai, Jubi – Legislator Papua, Laurenzus Kadepa menyebutkan bahwa pemalangan jalan raya di kilo meter 130, jalan trans Nabire – Ilaga oleh para DPRD Dogiyai merupakan keselamatan masyarakat di Meepago.
Hal itu menurut Kadepa, merupakan langkah tepat. Karena itu ia mempertanyakan kenapa palang itu harus dibuka lagi oleh oknum tertentu.
“Pemalangan ini untuk keselamatan nyawa bagi masyarakat. Jadi harus ditutup kembali, tidak boleh buka sembarang,” ujar Kadepa kepada Jubi melalui seluler, Jumat, (10/4/2020).
Politikus Partai NasDem ini mengatakan langkah pemalangan jalan sebagai salah satu solusi, agar Covid-19 tak menyebar ke Meepago.
“Perlu diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Papua sangat serius melakukan antisipasi cegah penyebaran virus ini masuk ke Wilayah Meepago, Lapago dan Anim Ha kecuali tujuan medis,” ujarnya.
Ia memohon kepada empat Pemerintah Kabupaten yakni Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai harus konsisten.
Dirinya akui sangat menghargai segala upaya yang dilakukan apemda Dogiyai, Deiyai, Paniai, Nabire, juga Intan Jaya dalam menghadapi Covid-19 agar tidak masuk wilayahnya.
“Masalahnya kenapa palang dibuka. Ini ada yang tidak beres jadi berharap hal ini segera seriusi,” ucapnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat jangan panik dan tetap tinggal di rumah, hormati dan ikuti himbauan Pemerintah Daerah.
Ketua DPRD sementara Dogiyai Elias Anouw mengatakan, pemalangan jalan trans Nabire – Ilaga di kilo meter 130 atau kampung Abouyaga, hingga kampung Epomani dengan cara lintang kayu oleh DPRD Kabupaten Dogiyai dipimpin Ketua DPRD sementara, Wakil Ketua, Ketua komisi A dan sejumlah anggota DPRD.
Anouw mengatakan, pihaknya tutupi badan jalan dengan kayu besar menggunakan sensor oada tanggal 8 April, namun diketahui telah dibuka oleh oknum tertentu pada tanggal 9 April 2020.
“Pemalangan iu dibuka oleh oknum pemuda dan anggota Polisi dari Polres Paniai,” ujar Elias Anouw kepada Jubi. (*)
Editor; Syam Terrajana