Keneyam – Penerbangan dari Wamena dan Timika ke Kabupaten Nduga terpaksa dibatalkan karena kabut asap yang menyelimuti kabupaten tersebut. Kabut asap itu merupakan kiriman dari wilayah selatan Papua akibat kebakaran hutan.
Muspida Jayawijaya, yang terdiri dari Kapolres Jayawijaya, AKBP Semi Ronny Thaba, Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Infanteri Muhamad Aidi, Ketua Pengadilan Negeri Wamena, Berlinda Ursula Mayor, Kajari Wamena Nurcahyo, dan kepala kantor Agama Jayawijaya serta beberapa pejabat lainnya dari Kabupaten Nduga dan wartawan pun terpaksa membatalkan penerbangannya.
Rombongan itu menghadiri pelantikan 3 unsur pimpinan DPRD Nduga, Jumat (16/10/205) di Keneyam, ibu kota Kabupaten Nduga. Menurut jadwal penerbangan, Muspida harus berangkat ke Wamena pada Sabtu (17/10/15), tetapi akhirnya dibatalkan karena kabut asap.
“Dari informasi yang ada kabut asap merupakan kiriman dari kebakaran hutan di Merauke. Makanya tadi ada pesawat jemput tapi tidak bisa mendarat. Ya, terpaksa muspida setelah pelantikan 3 unsur pimpinan DPR tidak bisa balik,” kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Sami Thaba kepada Jubi di Keneyam, Sabtu, 17 Oktober 2015.
Kapolres beserta muspida pun baru bisa berangkat pada Minggu, 18 Oktober 2015, dengan menumpangi pesawat Karafan. Sementara beberapa anggota TNI- Polri, termasuk dua wartawan menyusul hari ini, Senin, 19 Oktober 2015.
Seorang warga Keneyam, Arkis mengatakan, kabut asap itu sejak beberapa Minggu belakangan. “Kalau tidak salah, dari bulan kemarin, malaya pesawat susah masuk Nduga. Kita tidak pernah lihat matahari di sini (Nduga),” kata Arkis. (Wesai H. )