Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Sentani, Jubi – Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan kabupaten Jayapura melalui Kepala Bidang (Kabid) Penyehatan Hewan dan Masyarakat, drh. Adorfina Wompere, mengatakan daerah ini masih belum aman dari rabies, virus, dan penyakit yang biasa diderita hewan.
Lebih jauh Adorfina Wompere mengatakan dari data yang dikumpulkan untuk skala Provinsi Papua, secara historis kabupaten Jayapura masuk kategori bebas rabies. Tetapi adanya ancaman dari pulau-pulau yang dekat dengan Papua, yang dengan sengaja masuk membawa hewan piaraan mereka sehingga tidak menutup kemungkinan bahaya rabies menjadi ancaman bagi masyarakat kabupaten Jayapura.
"Untuk saat ini memang kita bebas rabies. Data yang kami kumpul untuk menunjang data provinsi untuk status Papua bebas rabies secara histori. Hanya saja saat ini kita dalam posisi terancam rabies karena pulau-pulau terdekat dengan Papua adalah daerah yang positif rabies. Cara pencegahannya adalah tidak memasukkan anjing atau hewan lain dari luar ke Papua," jelas Adorfina, di Sentani, Selasa (17/10/2017).
Dijelaskan, belum ada laporan terkait survei dan pemeriksaan sempel otak anjing di daerah ini. Hanya dikhawatirkan kalau saja anjing dari luar ini berhasil masuk ke daerah ini maka secara langsung virus rabies akan tertular kepada anjing atau hewan piaraan lain seperti kucing.
"Banyak anjing ras yang dibawa dari luar secara ilegal. Ini yang ditakutkan akan berdampak serius terhadap penyebaran rabies di daerah ini. Kita harapkan adanya laporan temuan dari masyarakat atau pihak terkait terhadap penyebaran rabies. Upaya tetap kita akan lakukan dengan mengambil sampel pada hewan piaraan atau dengan melakukan pemeriksaan langsung di setiap rumah warga yang mempunyai hewan piaraan," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Jayapura, Jerry F Dien, dalam sambutan saat membuka kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) zoonosis rabies di Sentani, mengatakan untuk mencegah penyebaran rabies di daerah ini akan dilakukan segala cara yang dikombinasikan dengan strategi pengendaliannya.
"Karantina adalah salah satunya, termasuk pengawasan terhadap lalu lintas hewan penyebar dan penular rabies dari luar daerah yang masuk ke daerah ini. Langkah terakhir apabila sudah sangat urgent adalah pemusnahan hewan yang sakit," ungkapnya. (*)