Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Jurnalis dan fotografer olahraga tertantang meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Mereka harus mampu menyajikan informasi, foto dan video yang akurat dan valid serta mudah diakses pemirsa dan pendengar.
Panitia Besar (PB) PON XX Papua punya tugas berat menggelar multiiven nasional di Bumi Cenderawasih yang akan berlangsung 2-15 Oktober 2021 sebab digelar dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda.
Termasuk para awak media yang nanti paling aktif hilir mudik menyajikan informasi hasil pertandingan kepada semua pihak yang berkompeten termasuk masyarakat luas.
Aryo Wisanggeni, redaktur Jubi.co.id menjelaskan, PON XX memberikan tantangan tersendiri bagi para jurnalis di Papua dalam peliputan olahraga dengan berbagai macam cabangnya.
Baca juga: Jelang PON Papua dan Olimpiade Tokyo, pemerintah siapkan vaksin Covid-19 untuk 5.000 atlet
“Menurut saya ini akan menjadi tantangan bagi teman-teman jurnalis, karena biasanya kita meliput kejuaraan hanya satu cabang olahraga. Sementara di PON ini ada banyak cabang olahraga dan banyak medali yang diperebutkan. Karena bagaimanapun, kalau kita ingin menyajikan informasi bagi pembaca, pemirsa, dan pendengar, kita harus tahu apa yang diliput,” kata Aryo Wisanggeni kepada wartawan termasuk Jubi saat menjadi pemateri pada pelatihan jurnalis peliputan PON XX yang berlangsung di Jayapura, 20-22 Januari 2021.
Aryo menilai pelaksanaan PON XX pada Oktober mendatang menghadirkan kerja ekstra buat para kuli tinta di 4 klaster yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.
Lewat pelatihan peliputan PON XX, Aryo berharap bisa menjadi acuan bagi kurang lebih 100 wartawan yang berasal dari 4 klaster dalam memacu diri masing-masing untuk mempelajari banyak hal tentang dunia olahraga per cabangnya dengan tiap-tiap aturannya.
“Karena ada banyak cabang olahraga yang tidak dipertandingkan sebelumnya di Papua. Tetapi saat ini, Papua punya fasilitas yang bahkan telah terverifikasi standar internasional. Jadi akan ada banyak event olahraga yang bakal digelar di Papua,” ujar wartawan senior yang pernah meliput berbagai ajang olahraga nasional dan internasional itu.
Aryo bilang tugas media merupakan salah satu kunci kesuksesan penyelenggaraan PON, karena ada pencapaian dan kompetisi yang perlu dikabarkan. Dirinya optimistis lewat pelatihan peliput PON ini, para jurnalis Papua bisa bekerja secara maksimal.
Baca juga: Arena bola voli PON Papua, bertaraf dunia di tengah kawasan transmigrasi
“Memang tidak mudah juga bagi jurnalis yang bukan dari latar belakang olahraga. Tapi, setiap pelaksanaan PON juga pasti ada jurnalis yang tidak sehari-hari meliput olahraga. Karena PON adalah iven yang sangat besar, tidak akan cukup kalau hanya mengandalkan jurnalis olahraga,” akunya.
“Tentunya, bagi teman-teman jurnalis yang sehari-hari meliput olahraga bisa berkoordinasi dengan jurnalis lain, karena mereka sudah punya bayangan meliput kompetisi atau kejuaraan. Tapi saya yakin saat ini, kita sudah punya banyak referensi cabang olahraga, jadi bisa mulai dipelajari. Semua prinsip jurnalistik dasarnya sama, memang ada hal-hal teknis yang seharusnya bisa dipelajari dan menjadi referensi,” ujarnya.
Erly Bahtiar, redaktur foto sekaligus fotografer Tabloid.Bola yang sudah malang-melintang memoret sejumlah multiiven berskala nasional hingga internasional aspek lain yang butuh perhatian ekstra saat mengabarkan informasi PON XX yakni tugas fotografer olahraga dan kameramen.
Menurut Erly yang bertugas sebagai Photo Director Asian Games 2018, fotografer olahraga tidak bisa disamakan dengan fotografer lain. Sebab seorang fotografer olahraga dituntut mengerti serta memahami aturan main dalam meliput suatu multiiven olahraga disamping juga memiliki skill mumpuni dibarengi perlengkapan foto memadai.
Baca juga: Technical Delegate “ngambek” lihat kondisi venue dayung PON Papua
Charlie Lopulua, fotografer olahraga Indopos yang juga eks jurnalis Cenderawasih Pos berbagi tips dan trik kinerja fotografi olahraga saat hadir sebagai pemateri pada pelatihan fotografer olahraga dan kameramen di Jayapura, 8-10 Februari 2021 .
Ada tujuh hal menurut pandangan Lopulua perlu menjadi catatan penting seorang fotografer olahraga. Pertama kuasai aturan baik peliputan maupun pertandingan dalam sebuah cabang olahraga.
Belajar melatih insting untuk memprediksi sebuah aksi dlam olahraga sehingga mendapatkan foto “peak moment” atau momen puncak.
Biasakan mempunya perencanaan sebelum memulai memotret. Akses, posisi memotret terkadang menjadi hal pembeda anda dengan fotografer lainnya.
Baca juga: Disorda tutup akses penggunaan venue PON untuk umum
Coba segala macam jenis tehnik dari slow speed, freeze moment dan panning sampai mahir hingga ketika moment berada di hadapan anda, secara otomatis anda akan tahu pilihan tehnik apa yang akan digunakan.
Belajar memberi nyawa di setiap foto yang anda akan ambil dengan membiasakan mempunyai pre-visualisasi dan konsep pemotretan.
“Foto olahraga ada di sekitar kita (tidak melulu harus di dalam arena olahraga). Anda hanya harus lebih jeli melihat suatu hal secara visual sehingga foto olahraga yang hebat bisa dibuat dimana saja,” kata Charlie. (*)
Editor: Jean Bisay