Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nukuʻalofa, Jubi – Tonga akan segera menyelesaikan perayaan musim festival tahunannya, yang berlangsung dari Juni hingga Juli. Bulan-bulan ini biasanya disebut sebagai musim festival di Tonga, karena tiga perayaan besar terjadi dalam tenggat waktu itu – konferensi tahunan gereja-gereja protestan terbesar di Tonga; perayaan ulang tahun Raja, dan Festival Heilala.
Musim ini bukan hanya waktu yang paling adem tahun ini, tetapi juga bulan-bulan kering dengan curah hujan minim. Periode ini berbeda dengan ‘musim topan’ yang terjadi pada Januari hingga Maret setiap tahunnya, dan sering membawa angin kencang dan hujan.
Tiga perayaan utama umumnya berlangsung Juni – Juli setiap tahun, dimulai dari Juni dengan serangkaian konferensi gereja-gereja Protestan utama di Tonga – Gereja Tonga, Gereja Free Church Tonga, Gereja Constitutional Church, dan Gereja Free Wesleyan. Konferensi-konferensi ini menarik ribuan pengunjung dari komunitas Tonga di luar negeri setiap tahun.
Yang Mulia Raja Tupou VI tahun ini berulang tahun yang ke-60, dirayakan Kamis ini, 4 Juli 2019.
Perayaan ulang tahun Raja Tupou VI bersamaan dengan saat di mana negara itu terbagi, antara pihak loyalis yang memegang teguh peraturan monarki konstitusional, yang berlawanan dengan pendukung ‘garis keras’ Perdana Menteri ‘Akilisi Pohiva, yang telah mengajukan RUU ke Parlemen yang akan mengurangi kekuasaan sang Raja dan dialihkan kepada Perdana Menteri dan Kabinet.
Namun, menurut pengamatan, ada perubahan sosial yang signifikan, akibat banyaknya dukungan bagi Raja, yang kelihatannya datang dari berbagai bagian dalam masyarakat Tonga. Hal ini diduga terjadi karena kegagalan pemerintah demokrasi, dalam menjalankan pemerintahan yang baik disebut-sebut sebagai alasan dari perkembangan ini.
Festival Heilala yang berlangsung setiap tahun pada Juli dijadwalkan bertepatan perayaan Ulang Tahun Raja. Heilala, bunga nasional Tonga, merupakan nama yang tepat untuk diberikan kepada festival paling meriah di negara itu, yang dilaksanakan secara khusus untuk mempromosikan sektor pariwisatanya. (RNZI/Kalafi Moala)
Editor: Kristianto Galuwo