Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Jumlah pasien terinfeksi korona lebih dari 100 orang di Kabupaten Jayapura, Papua. Pemerintah setempat bakal memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus.
“Mereka yang tidak punya kepentingan (sebaiknya) tetap saja (tinggal) di rumah. Kami sudah perintahkan setiap instansi pemerintah maupun swasta memperketat (pelaksanaan) protokol kesehatan di lingkungan kerja masing-masing,” kata Bupati Mathius Awoitauw, Senin (8/6/2020).
Bupati Awoitauw menilai sudah sepatutnya pemerintah distrik juga menggelar uji cepat atau rapid test untuk mendeteksi penyebaran korona di kalangan pegawai mereka. Begitu pula setiap puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, harus menggelar uji serupa.
“Mereka (paramedis) harus dipastikan selalu dalam kondisi sehat dan aman (dari ancaman infeksi korona) saat melayani masyarakat. Demikian juga dengan lembaga-lembaga lain, seperti perbankan, (rapid test) itu harus atas inisiatif sendiri,” katanya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayapura Khairul Lie menyatakan lonjakan infeksi korona terjadi sejak akhir pekan lalu. Mereka mencatat terdapat 14 pasien positif terinfeksi korona pada Jumat, dan 12 pasien pada Minggu.
“Dari 14 kasus (pasien) tersebut, sebanyak delapan pasien dari Rindam (Resimen Induk Kodam Cenderawasih), lima di Distrik Sentani, dan satu di Kampung Maribu (Sentani Barat),” jelas Lie.
Sementara itu, data mengenai 12 pasien positif pada Minggu merupakan akumulasi laporan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua. Adapun laporan tersebut bersumber dari RSUD Yowari dan Rumah Sakit Dian Harapan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayapura, terdapat 101 pasien positif terinfeksi korona di wilayah mereka. Sebanyak delapan pasien masih dirawat, dan empat pasien dinyatakan sembuh.
Mereka juga mendata, terdapat 104 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 98 orang dalam pemantauan (ODP). Ada pun tes pendeteksian melalui laboratorium (PCR) menjangkau sebanyak 1.392 orang. (*)
Editor: Aries Munandar