Papua No.1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Ketua Partai Federasi Nasional (NFP) yang merupakan bagian dari kubu oposisi Fiji, telah mengecam strategi pemerintah dalam menangani pandemi virus Corona sebagai suatu kegagalan dan memperingatkan jika kebijakan itu diteruskan, itu akan berakhir dengan bencana.
“Rencana pemerintah itu lengah dan dangkal,” tegas Profesor Biman Prasad dalam pernyataan malam Minggu ini (13/6/2021) menanggapi jumlah kasus Covid-19 yang menyedihkan, Fiji sudah melaporkan 1000 kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai, 700 di antaranya saat ini sedang aktif.
“Pemerintah berpikir bahwa situasi yang dihadapi Fiji sekarang akan tetap sama. Pemerintah tidak ada rencana jika hal-hal berubah menjadi lebih buruk.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Dr. Prasad setelah Perdana Menteri Voreqe Bainimarama mengklaim Sabtu kemarin bahwa Fiji tidak bisa menerapkan karantina wilayah, menurut laporan The Fiji Times.
Perdana menteri itu telah menolak desakan untuk karantina wilayah total selama 28 hari di Viti Levu, dengan menerangkan bahwa strategi itu berarti “bencana terhadapan perekonomian dan isolasi yang menyedihkan” “Dan saya tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Saya tidak akan melakukannya,” tegas Bainimarama.
Dr. Prasad membantah pernyataan itu, “Yang benar justru sebaliknya. Akan ada bencana kesehatan, ekonomi, dan sosial tanpa karantina wilayah.”
Pemerintah menekankan bahwa mereka yakin akan strategi pembendungannya, katanya.
“Strategi itu tidak bisa membendung virus Corona di area Suva-Nausori ketika jumlahnya rendah. Virus itu masih bisa lolos ke Barat. Sekarang itu menyebar di sana.
“Jika strategi pembendungan itu berhasil, bagaimana virus itu sampai ke Naitasiri?
“Sekarang, dengan lebih dari 700 kasus, strategi pemerintah adalah berharap dan berdoa agar semuanya berjalan dengan baik mulai dari sekarang. Tetapi bahkan dalam operasi yang dijalankan dengan baik, ada hal-hal bisa salah. Lalu kalau begitu, apa lagi yang akan dilakukan pemerintah?” (Asia Pacific Report)
Editor: Kristianto Galuwo