Jumlah alsintan minim, saat panen petani terpaksa menyewa

Alsintan yang diberikan pemerintah kepada pemilik ulayat – Jubi/Frans L Kobun
Alsintan yang diberikan pemerintah kepada pemilik ulayat – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi –  Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke, Eddy Santoso, mengatakan jumlah alat mesin pertanian (alsintan) yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian masih kurang.

Read More

Itu karena luasan lahan yang dibuka petani setiap tahun terus mengalami peningkatan. Dulunya satu kepala keluarga hanya membuka satu hektar. Kini satu KK sudah buka sampai 5 hektar.

“Saya contohkan saja di Kampung Sumber Harapan, luasan lahan yang dibuka petani mencapai 1400 hektar. Namun jumlah alsintan masih minim,” ungkap Eddy kepada wartawan, Sabtu (17/11/2019).

Eddy mencontohkan untuk harvester combine, minimal di kampung tersebut harus 14 unit. Namun sampai sekarang baru dua unit. Ini menjadi salah satu kesulitan sehingga petani harus saling menunggu atau terpaksa menyewa dari pihak ketiga.

“Mudah-mudahan apa yang saya suarakan ini, mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian RI. Karena sering kali keluhan petani juga tentang kekurangan alsintan saat akan membongkar lahan hingga melakukan panen,” ujarnya.

Khusus untuk ketersediaan pupuk, menurutnya, sejauh ini tak ada persoalan. Karena kuota setiap musim tanam selalu mencukupi dan merata didapatkan petani di kampung-kampung.

Salah seorang petani di Kampung Sumber Harapan, Donatus Manu, mengakui juga kalau alsintan masih sangat terbatas sehingga kadang kala petani setempat harus menyewa lagi dari pihak ketiga.

“Kita berharap pemerintah memberikan tambahan alsintan, terutama harvester combine agar saat panen, petani tidak harus saling menunggu,” pintanya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply