Jika berdampak positif, Gerbangmas dan Prospek bisa dilanjutkan pasca penyelenggaraan PON

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Papua, Muhammad Musa'ad - Jubi/dok
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Papua, Muhammad Musa’ad – Jubi/dok

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Papua menegaskan penghentian program Gerakan Bangkit, Mandiri dan Sejahtera atau Gerbangmas dan program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan Kampung (Prospek) bersifat sementara. Jika hasil evaluasi menunjukkan kedua program itu berdampak positif terhadap kesejahteraan, kedua program akan dilanjutkan kembali pasca penyelenggaraan PON XX Papua pada 2020.

Read More

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Papua, Muhammad Musa’ad mengatakan Pemerintah Provinsi Papua akan segera mengevaluasi efektivitas kedua program itu untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat di kampung-kampung. “Jadi, dimasa transisi seperti ini, kita lakukan [evaluasi] itu. Jika setelah evaluasi terbukti berdampak positif, [maka kedua program itu]  baru akan dilanjutkan kembali sesudah PON,” kata Musa’ad di Jayapura kemarin.

Musa’ad menyatakan evaluasi juga akan menentukan apakah format kedua program akan dipertahankan atau diganti format baru. Ia juga menegaskan program perlindungan sosial, seperti program Bangga Papua yang saat ini berjalan di tiga kabupaten, akan tetap berjalan selama masa evaluasi program Gerbangmas dan Prospek.

Terkait dengan daya serap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua 2019, Musa’ad menyatakan hingga saat ini Pemerintah Provinsi Papua baru menyerap sekitar 32 persen dari anggaran dalam APBD Papua 2019. Rendahnya tingkat penyerapan dana itu terjadi karena dana belum tersedia, akibat keterlambatan kucuran Dana Otonomi Khusus (Otsus) dari pemerintah pusat.

Meskipun sebagian besar pos anggaran belum tersedia, Musa’ad menyatakan program yang dianggarkan dalam APBD Papua 2019 sudah dijalankan tanpa menunggu turunnya kucuran Dana Otsus itu. “Hal ini kan seperti tahun-tahun sebelumnya. [Banyak pos anggaran belum ada dananya] karena hampir 61 persen APBD Papua bersumber dari kucuran Dana Otsus. Jika nanti Dana Otsus cair, tingkat penyerapan anggaran akan meningkat,” kata Musa’ad.

Ia mengakui, ada sejumlah kegiatan/proyek yang tertunda pelaksanaannya, karena masih menunggu ketersediaan dana “Misalnya pembangunan stadion yang menggunakan dana infrastruktur tentu ikut meningkatkan daya serap. Sekarang sudah selesai 100 persen tapi belum dibayarkan karena masih menunggu droping [Dana Otsus]. Begitu juga dengan pembangunan lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan mulai tahun ini (2019) Pemerintah Provinsi Papua tidak lagi menganggarkan dana untuk program Gerbangmas Hasrat Papua, dan Program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan Kampung (Prospek). Menurut ia, kedua progam itu dihapuskan karena pelaksanaannya tidak berjalan baik di kabupaten/kota, sehingga harus dievaluasi.

“Dana dari dua program ini banyak disalahgunakan kepala kampung. Jadi, [kedua program itu] kami hapus,” kata Enembe. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply