Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – 23 Agustus 2019 merupakan tanggal krusial bagi Persipura Jayapura karena harus menjalani laga away (tandang) menghadapi tuan rumah Barito Putra yang akan dihelat di Stadion 17 Mei.
Laga tersebut merupakan laga pembuktian bagi coach Jacksen F. Tiago yang harus melawan mantan timnya. Sebelum melatih di Persipura, JFT sapaan akrabnya, pernah menjadi bagian dari klub Barito Putra selama tiga tahun, dan memilih memutus kontrak dengan manajemen Barito Putra karena tidak bisa meraih hasil maksimal di kompetisi Shopee Liga 1 2019.
Sosok yang pernah membela Petrokimia Putra dan Persebaya saat masih aktif menjadi pemain ini tepatnya mengundurkan diri dari Barito Putra pada laga ke lima setelah kalah dari tamunya Kalteng Putra dengan skor 1-2. Awal musim, Barito bermain hanya meraih satu poin.
Satu poin tersebut didapat pada tanggal 20 Mei 2019 dengan bermain 1-1 dengan tamunya Persija Jakarta, kalah dari tamunya Madura United dengan skor 0-1 pada tanggal 24 Mei 2019, dan kembali mengalami kekalahan dari tuan rumah Bhayangkara FC dengan skor 4-2 pada 28 Mei 2019.
Praktis, JFT hanya memberikan satu poin di lima laga sebelum akhirnya dirinya mengundurkan diri dari tim yang telah dibesutnya selama tiga tahun. Setelah hengkang dari Barito Putra, JFT moncer bersama mantan timnya Persipura Jayapura.
Di Persipura, JFT memberikan kemenangan perdana bagi Boaz Solossa dan kawan-kawan setelah menundukkan tamunya Madura United dengan skor 1-0. Dan semenjak dirinya menjadi suksesor baru di persipura, JFT telah memberikan empat kemenangan, sekali kalah, dan sekali hasil imbang.
Laga yang paling membuat pelatih asal Brasil tersebut puas adalah menundukkan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor telak 3-1 di Stadion Moch Soebroto Kota Magelang, Selasa (6/8/2019).
“Jujur saya sudah rindu masa-masa ini. Beberapa tahun terakhir, saya jarang dapat poin di luar kandang. Begitu saya masuk Persipura mendapat nilai seperti itu sangat luar biasa. Perasaan, yang pasti rasanya nikmat sekali,” kata JFT kepada Jubi kala itu.
JFT pun mengakui bahwa berkat tur di Pulau Jawa, para pemainnya bisa meningkatkan kondisi fisik untuk menatap kompetisi yang cukup ketat di tahun ini.
“Saya melihat anak-anak kami ini bagus tapi di awal kemampuan fisik mereka di bawah level kemampuan terbaik yang mereka miliki. Untuk itu, saya tingkatkan intensitas latihan dengan beban yang berat. Saya bawa pelatih fisik untuk membantu mereka,” ujarnya.
Bagaimana dengan laga melawan Barito Putra nanti? JFT mengatakan dirinya tetap akan menargetkan kemenangan untuk tim Persipura walaupun tim yang akan dihadapinya adalah mantan timnya sendiri yang pernah menjadi bagian dalam hidupnya.
“Sepak bola adalah pertarungan antara dua tim, dan dari pertarungan tersebut ada tim yang menang dan ada tim yang kalah, dan ada tim yang senang dengan kemenangan dan ada tim yang kecewa dengan kekalahan. Saya selalu bersikap profesional disetiap tim yang saya latih. Dan sikap itu sudah saya tunjukkan kala saya masih aktif bermain bola,” katanya kepada Jubi.
Kata JFT, tidak ada ikatan apapun antara dirinya dan juga Barito Putra sehingga dirinya berkeyakinan akan meraih sukses di mantan timnya tersebut.
“Saya warga Negara Brasil. Memang Barito adalah mantan tim saya. Tetapi saat ini saya melatih untuk Persipura, dan target poin selalu saya lakukan disetiap pertandingan yang akan saya hadapi,” ujarnya.
Apakah perolehan satu poin dikandang Borneo FC beberapa hari lalu dapat memicu semangat punggawa Persipura untuk merebut poin penuh dikandang Barito? Usai laga melawan Barito JFT mengaku bersyukur karena Persipura dapat meraih satu poin dan mengubah posisi Persipura di klasemen sementara.
“Pertandingan yang menarik menurut saya dari babak pertama sampai akhir. Walau kami ada kesempatan untuk menang, tapi satu poin sudah sangat berharga. Dari hasil ini tetap ada evaluasi untuk laga berikutnya,” katanya.
Permainan kolektif yang diperagakan anak asuhnya pun mendapat pujian dari dirinya.
“Sepak bola permainan tim. Semua komponen dalam tim kami punya peran luar biasa dari kiper hingga striker. Tidak ada satupun sektor atau pemain yang harus dipuji berlebihan,” ujarnya.
Mantan penjaga gawang Persipura dan juga pengamat sepak bola Papua, Nico Dimo mengatakan kebangkitan Persipura mulai terlihat setelah JFT kembali melatih Ian Louis Kabes dan kawan-kawan, walaupun di tangan pelatih sebelumnya Persipura tidak buruk.
“Saat dilatih Luciano Leandro, Persipura sama sekali belum menyentuh kemenangan saat bermain di laga kandang maupun laga tandang. Sedangkan keinginan masyarakat, Persipura minimal bisa memberikan kemenangan di kandang sendiri, dan JFT bisa membuktikan itu dengan menundukkan lawannya Madura United,” katanya.
Kebangkitan Persipura mulai terlihat setelah menang 1-0 atas Madura United. Tren positif pun mulai menghinggapi Boaz Solossa cs. Kemenangan terus diraih, walaupun harus kalah 0-1 dari tuan rumah Persebaya Surabaya.
“Pertandingan melawan Barito, saya yakin, Persipura dapat meraih hasil positif. Ini bisa dilihat dari hasil imbang di kandang Borneo. Target poin penuh pun ditargetkan coach Jacksen, karena dengan kemenangan maka memori pulang dengan hati senang terulang kembali seperti menundukkan PSIS Semarang beberapa pekan lalu,” ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga