JFT dan pemainnya berbeda suara soal wasit

Ibrahim Conteh, pemain Persipura mendapat hadangan dari para pemain Persebaya Surabaya - Jubi/Liga Indonesia.
Ibrahim Conteh, pemain Persipura mendapat hadangan dari para pemain Persebaya Surabaya – Jubi/Liga Indonesia.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kekalahan Persipura atas Persebaya Surabaya pada pekan ke 10 dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2019 menjadi kekalahan perdana bagi pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago (JFT). Kekalahan ini merupakan hal yang wajar dalam setiap pergelutan sepak bola di dunia.

Read More

“Mengalami kekalahan saya rasa itu adalah sebuah hal yang wajar. Saya tidak pernah berpikir untuk selalu menjadi seorang pemenang tetapi kita sebagai olahragawan harus bijak dalam kemenangan maupun kekalahan,” kata JFT usai laga pada Jumat (2/8/2019) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Menurut JFT, suksesnya dirinya bersama Persebaya saat dirinya menjadi seorang pemain bukan menjadi sebuah jaminan untuk meraih kemenangan. Begitupun ketika dirinya masih melatih di Barito Putra, di mana dirinya selalu meraih kemenangan atas Persebaya Surabaya.

“Tidak ada yang perlu disesali dari kekalahan ini, saya masih mempunyai empat hari lagi untuk melakukan evaluasi serta membentuk tim guna menatap laga selanjutnya sehingga kami bisa meraih poin saat melawan PSIS Semarang, di Magelang pada, Kamis (8/1/2019),” ujarnya.

Empat hari persiapan menurut JFT cukup efisien, mengingat setelah laga tersebut pihaknya esok harinya melakukan perjalanan menuju Magelang dan melakukan rehat selama satu hari.

Disinggung soal kepemimpinan wasit, JFT mengatakan dirinya enggan mengomentarinya.

“Saya dari dulu selalu tidak memperhatikan atau mau berkomentar soal hal-hal teknis termasuk soal kepemimpinan wasit. Saya tidak punya kuasa untuk melakukan pembelaan ketika wasit melakukan hal-hal yang merugikan tim kami. Saya selalu fokus pada kesalahan-kesalahan taktik dari saya maupun pemain saya,” katanya.

Menurut JFT, tidak terlalu penting dirinya harus mengomentari kepemimpinan wasit.

“Kalau saya menanggapi kepemimpinan wasit itu sangat tidak berguna apalagi saya seorang pelatih. Kekalahan tadi saya rasa kami salah melakukan beberapa perhitungan,” ujarnya.

Berbeda dengan sang pelatih, pemain muda milik Persipura Gunansar Mandowen mengatakan, pihaknya dirugikan atas kepemimpinan wasit yang sangat merugikan Persipura.

“Saya mewakili teman-teman dalam pertandingan ini, kami yakin bisa bermain bagus tetapi dalam pertanding kami merasa dirugikan oleh wasit. Akibat dari itu kosentrasi kami menjadi hilang,” katanya. (*)

 

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply