Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Pemerintah Jepang memperpanjang larangan masuk bagi orang asing hingga akhir Februari. Larangan itu telah berlaku sejak 30 November, setelah negara itu mengkonfirmasi kasus pertama varian Omicron yang sangat menular dari virus corona.
“Situasi infeksi terkait Omicron jelas berbeda di dalam dan luar negeri, sehingga kerangka (kontrol perbatasan saat ini) akan dipertahankan hingga akhir Februari,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida, dikutip Antara dari Kyodo, Rabu, (12/1/2022).
Baca juga : Waspada varian Omicron Kanada perketat pembatasan Korsel masih pertimbangkan
Varian Omicron sumbang 40 persen kasus Covid-19 di London
Ilmuwan Afsel sebut belum ada peningkatan Covid varian Omicron
Selain larangan masuk, pemerintah Jepang memperkenalkan langkah-langkah tersebut pada awalnya selama sekitar satu bulan. Dalam aturan itu menyebutkan melarang masuknya orang asing yang bukan penduduk dan mengharuskan warga negara Jepang dan penduduk asing yang kembali dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah.
Kebijakan itu juga membatasi jumlah mereka yang tiba di Jepang sekitar 3.500 per hari. Di antaranya bisnis pariwisata, perjalanan dan ritel, beberapa sangat menganjurkan keseimbangan yang baik antara langkah-langkah penegakan perbatasan dan promosi kegiatan ekonomi.
Presiden ANA Holdings Inc., dalam sebuah pernyataan yang dirilis di tengah pengurangan drastis penerbangan internasional mengatakan berharap sejumlah langkah antivirus praktis serta promosi kegiatan sosial dan ekonomi.
“Kami berharap (turis yang datang) akan kembali secepat mungkin, tetapi kami tidak dapat memperkirakan waktunya sama sekali,” katanya.
Sebelum merebaknya infeksi virus corona, pusat perbelanjaan di Jepang telah menikmati kerumunan besar pembeli dari luar negeri yang didorong oleh liburan Tahun Baru Imlek pada bulan Januari dan Februari. Saat ini, pusat perbelanjaan tersebut telah mengalihkan fokus mereka ke pembeli domestik untuk menghadapi masa-masa sulit.
Jepang juga telah melarang masuk kembali penduduk asing di negara yang telah berkunjung ke 11 negara, termasuk Afrika Selatan, dalam waktu 14 hari, tetapi itu akan mencabut pembatasan karena “pertimbangan kemanusiaan,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.
Setelah pembatasan perbatasan yang ketat saat ini diperkenalkan pada akhir November, Kishida mengatakan aturan itu akan diperpanjang “untuk saat ini” di awal Januari. (*)
Editor : Edi Faisol