Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,
Nabire, Jubi – Jemaat Gereja Bukit Sion Kompleks Porta Nigra Nabire diminta tidak mudah terpecah belah, apalagi dengan berdirinya rumah patori di gereja tersebut.
Demikian dikatakan pendeta Isaya Magai saat menghadiri peresmian rumah pastori Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Jemaat Bukit Sion Porta Nigra Nabire, Rabu (30/11/2016).
“Kalau sudah bersatu berarti pasti pelayanan dari pekerjaan Tuhan akan berjalan dengan baik. Mari kita jaga rumah ini agar jangan runtuh. Baik itu Gereja sebagai rumah Tuhan, rumah pastori tetapi juga rumah keluarga kita masing-masing,” katanya.
Ketua Panitia Pembangunan yang juga sekaligus sebagai Ketua Jemaat, Martinus Boma mengatakan, rumah Pastori mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung pelayanan iman bagi gereja dan jemaat.
Pembangunan rumah Pastori Jemaat GKII bukit Sion Kompleks Porta Nigra Nabire itu dibangun hampir setahun lalu, sejak 4 Januari 2016 lalu.
“Puji Tuhan hari ini sudah bisa diresmikan dan digunakan untuk pelayanan,” katanya.
Luas bangunan berukuran 8×13 meter itu dikerjakan oleh jemaat dengan menghabiskan dana sebesar Rp 300 juta, yang merupakan sumbangan jemaat sebesar Rp188 juta dan sumbangan pemerintah daerah sebesar Rp112,5 juta.
Di tempat yang sama seorang warga jemaat Mercy Kegou bersyukur rumah pastori itu telah selesai dibangun.
“Sya pribadi mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah turut campur tangan dalam pembangunan geraja maupun rumah pastori ini,” kata Mercy yang juga merupakan waket I DPRD Nabire. (*)