Jelang Pilkada Merauke, Uskup Mandagi minta hindari perpecahan

Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke, Petrus Canisius Mandagi saat pertemuan bersama sejumlah tokoh agama – Jubi/Frans L Kobun
Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke, Petrus Canisius Mandagi saat pertemuan bersama sejumlah tokoh agama – Jubi/Frans L Kobun.

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Merauke, Jubi –  Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC melakukan pertemuan bersama para tokoh agama jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung 23 September 2020 mendatang.

“Ingat bahwa pilkada hanya sekali dan jangan karena pilkada lalu kita berkelahi. Pilkada itu untuk mencari pemimpin. Jangan karena pilkada lalu kita bakar sana sini dan terjadi perpecahan,” pinta Mandagi, Senin (9/3/2020).

Menurutnya, perdamaian dan kerukunan harus dijaga. Walau pun bersaing, itu merupakan bagian dari demokrasi. Tetapi jangan karena persaingan lalu memunculkan perpecahan.

“Ajakan agama juga penting dan tak membiarkan calon menggunakan agama. Kalau gunakan ayat kitab suci, sebaiknya stop. Ayat kitab suci membawa damai,” ungkapnya.

Uskup juga mengimbau kepada para calon bupati harus mengukur diri dalam menjalani kontestasi. Janganlah terkesan dipaksakan, hingga menjual harta seperti tanah dan sebagainya.

Ia juga menjelaskan, dalam berpolitik agar tak menerapkan politik uang dan tidak saling membunuh karakter.

“Jika menang, rangkullah yang kalah,” pintanya.

Sementara, Direktur SKP KAME, Pastor Anselmus Amo, MSC menambahkan, pertemuan bersama tokoh agama yang berlangsung ini, tidak lain untuk berdiskusi sekaligus menyuarakan kedamaian menjelang pelaksanaan pilkada.

“Merauke menjadi salah satu daerah di Indonesia yang akan menggelar pilkada tanggal 23 September 2020,” katanya. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply