Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Menjelang 109 hari lagi diselenggarakan Olimpiade Tokyo. Namun otoritas kesehatan Jepang waswas varian baru Covid-19 bisa menyebabkan gelombang keempat penyebaran wabah virus corona.
Varian baru Covid-19 diyakini lebih mudah menular dan muncul dugaan kebal dengan vaksin virus corona. Varian baru virus Covid-19 di Jepang belum menyebar luas, namun kondisi Kota Osaka cukup buruk. Hal itu dibuktikan infeksi virus corona di sana pada akhir pekan lalu menyentuh rekor tertinggi dan mendorong pemerintah daerah memberlakukan kebijakan lockdown selama sebulan terhitung mulai Senin, (5/4/2021).
Baca juga : Akibat olimpiade, Pacific Mini Games di Saipan digeser pada 2022
IOC putuskan Olimpiade Tokyo digelar 23 Juli 2021
Jepang tanya siapa yang bayar biaya penangguhan Olimpiade
Varian baru Covid-19 pertama kali ditemukan di Inggris dan sekarang kasusnya sudah ditemukan di wilayah Osaka. Menurut Koji Wada Penasehat Pemerintah untuk pandemi Covid-19, penyebaran varian baru Covid-19 terjadi sangat cepat. Tempat tidur rumah sakit dengan cepat terisi dan banyak kasus dalam kondisi serius.
Jepang sudah dua kali memberlakukan status darurat nasional yang diberlakukan pada tahun lalu di hampir sebagian besar wilayah di Negeri Sakura itu. Pada tahun baru 2021, Jepang mengalami gelombang ketiga wabah virus corona dan cukup mematikan.
Sejumlah otoritas saat ini sedang mengevaluasi beberapa kebijakan yang diantaranya mempercepat jam kerja atau jam operasional usaha dan memberlakukan denda untuk mereka yang melanggar aturan.
Osaka sudah membatalkan acara iring-iringan Obor Olimpiade, namun Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berkeras pihaknya akan menyelenggarakan pesta olahraga dunia itu sesuai jadwal. (*)
Editor : Edi Faisol