Jayawijaya tengah mempersiapkan program nasional Sekolah Penggerak

Sosialisasi pelaksanaan program nasional Sekolah Penggerak bagi seluruh kepala sekolah se-Jayawijaya yang dilaksanakan di Aula SMA Negeri 1 Wamena. -Jubi/Islami

Papua No.1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Kabupaten Jayawijaya tengah mempersiapkan diri untuk melaksanakan program nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yakni ‘Sekolah Penggerak’. Hal ini dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melakukan nota kesepakatan bersama kementerian, yang menyatakan siap mendukung program sekolah penggerak ini selama tiga tahun.

Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Read More

Sekretaris Daerah Jayawijaya, Thony M. Mayor mengatakan, Jayawijaya telah berkomitmen untuk melaksanakan program tersebut. Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan telah mengundang seluruh kepala sekolah dari setiap tingkatan sebagai bentuk sosialisasi.

“Nantinya setiap kepala sekolah mendaftarkan diri dan identitas sekolah, untuk nantinya bisa mengikuti seleksi oleh kementerian,” kata Thony Mayor usai sosialisasi di Aula SMA Negeri 1 Wamena, Rabu (9/2/2022).

Apabila terpilih, katanya, sekolah-sekolah yang mengikuti seleksi akan diambil sebagai wakil daerah untuk menjalankan program ini secara bertahap.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo menyebut tahun ini akan dimulai tahapan untuk menjalankan program Sekolah Penggerak dalam rangka peningkatan mutu pendidikan mulai dari TK/PAUD hingga SMA.

Menurutnya, program ini awalnya dimulai dengan pelatihan setiap kepala sekolah. Setelah melalui proses seleksi yang difasilitasi kementerian dan dinyatakan berhasil, maka hasilnya akan diumumkan Juni nanti.

“Jadi, sekolah yang mereka pimpin akan dikelola secara baik dengan penanganan khusus yang memungkinkan sekolah itu akan maju secara kolaboratif. Berharap ada dukungan dari semua pihak dalam hal ini pihak sekolah dan pengawas, untuk mendukung program ini,” kata Bambang.

Ia menambahkan, program sekolah penggerak ini dikhususkan dari TK/PAUD hingga SMA sedangkan SMK tidak, karena ada program pengecualian atau program tersendiri khusus kejuruan.

“Ketika lulus seleksi, maka sekolah itu akan menjadi sekolah penggerak yang dikelola oleh kementerian secara khusus didukung pemkab setempat. Kami menargetkan 50 persen dari sekolah yang ada di Jayawijaya ini, bisa ambil bagian,” katanya. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply