Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Wamena, Jubi – Dinas Kesehatan Jayawijaya mengantisipasi penyebaran wabah demam berdarah dari Kabupaten Yalimo, yang terjadi sekitar seminggu lalu. Kekhawatiran munculnya deman berdarah setelah kementerian kesehatan menginformasikan ada wabah demam berdarah di Elelim, ibu kota Yalimo.
"Di Jayawijaya mulai mengantisipasi hal ini, lantaran jarak Elelim dan Wamena cukup dekat. Jayawijaya merupakan kabupaten induk yang memungkinkan pasien DBD dari Yalimo dapat di kirim ke Wamena," kata Kepala dinas kesehatan Jayawijaya, Willy Mambieuw, kepada wartawan di Wamena, Selasa (20/3/2018).
Dinas kesehatan Jayawijaya telah mengantisipasi dengan menggerakan tim membagikan kelambu kepada masyarakat di seluruh wilayahnya, meski sampai saat ini belum ditemukan kasus DBD. “Baik laporan dari rumah sakit maupun dari Puskesmas,” kata Mambieuw, menjelaskan.
Ia menyebutkan pasien yang dikirimkan ke Jayawijaya berpotensi penyebaran DBD lewat gigitan nyamuk. Tercatat wabah demam berdarah ini melanda Kabupaten Yalimo sejak pekan lalu yang penyebarannya semakin banyak dialami masyarakat.
Bupati Yalimo, Lakius Peyon, membenarkan adanya wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti yang terjadi di Elelim. Tercatat seorang warga positif terkena DBD dan tiga orang lainnya baru indikasi serta mendapatkan perawatan.
"Benar adanya wabah DBD di Yalimo, namun Sabtu pekan lalu saya sudah tetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah yang harus diwaspadai,” kata Peyon.
Saat ini petugas kesehatan masih menangani dan terus mendata warga yang terserang DBD. Menurut dia dinas kesehatan masih terus merawat warga yang terserang DBD. Selain itu Pemda juga terus mengimbau warga wajib menjaga lingkungan dari genangan air agar nyamuk pembawa DBD tidak berkembang biak.
"Kami berupaya sosialisasi kepada warga menjaga lingkungannya agar tak ada tempat bagi nyamuk DBD berkembang biak," katanya . (*)