Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Jalan darurat di Kali Bion, Abenaho, Kabupaten Yalimo, kini bisa dilewati oleh kendaraan setelah jembatannya ambruk diterjang banjir.
Kondisi itu setelah Direktur Pembangunan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yudha Handita Pandjiriawan, bersama Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wamena, Zepnat Kambu, melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir.
Menurut Yudha Handita Pandjiriawan setelah jalan darurat atau jalur basah bisa dilewati kendaraan, pihaknya tengah membuat jembatan sementara agar kendaraan tidak lagi melewati jalur kali.
“Intinya penanganannya paling tidak arus lalu lintas bisa lewat, agar konektivitas antardaerah dan perekonomian bisa berjalan,” katanya di lokasi jembatan, Selasa (3/2/2021).
Namun, kata dia, jalur basah melewati kali tersebut memang tidak bisa dilewati selamanya jika kembali terjadi banjir. Saat ini pengerjaan jembatan sementara dilakukan, sekaligus pembangunan bronjong untuk jembatan.
Meski bersifat sementara, kata Yudha, jembatan yang akan dibangun ini diharapkan dapat bertahan hingga satu tahun lamanya, sambil menunggu pengerjaan jembatan permanen. “Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama jembatan sementara ini bisa difungsikan, lalu planing untuk jembatan yang ambruk dibangun lagi yang permanen dan lebih kokoh serta bagus.”
“Perkiraan jembatan sementara bisa selesai kurang lebih satu bulan, tergantung cuaca juga. Namun paling tidak lintasan basah ini sudah berfungsi dan lalu lintas tidak terhenti kecuali ada banjir lagi,” lanjutnya.
Tambahnya, pembangunan jembatan permanen telah dialokasikan anggarannya di tahun ini, dimana targetnya satu atau dua tahun selesai karena jembatan permanen ini nantinya akan berbeda panjang dan lebarnya dengan sebelumnya, serta didesain sebaik mungkin agar lebih kuat dan bagus karena sering dilewati kendaraan penuh muatan.
“Saat ini untuk jembatan pernamennya masih dalam tahap lelang, tetapi mulai dikerjakan tahun ini juga. Sedangkan untuk jembatan di Kali Diben sudah bisa langsung dikerjakan dan bisa cepat selesai karena masuk nonsegmen dan dananya sudah siap,” katanya.
Ruas Trans Wamena-Jayapura belum dibuka normal
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wamena, Zepnat Kambu, menyebut ruas jalan Trans Wamena-Jayapura hingga kini belum bisa dilewati karena ada sejumlah titik yang longsor dan banjir di Jembatan Yahuli.
“Kerusakan lain di sepanjang Trans Wamena-Jayapura sudah pasti, karena curah hujan masih cukup tinggi, di berapa titik tim kami sudah membersihkan longsor yang terjadi, begitu juga di Kali Yahuli, Kabupaten Yalimo,” kata Kambu.
Katanya, dengan total panjang 575 kilometer untuk ruas jalan Jayapura-Wamena, sejauh ini masih 75 kilometer yang belum teraspal dan hal itu masuk dalam pengerjaan BPJN Wamena. “Kami telah mengusulkan anggaran dan sedang dibahas, jika disahkan kemungkinan tahun depan bisa langsung ditangani.”
Ia menambahkan dari informasi yang diterima, situasi sementara di wilayah kerja balai jalan Jayapura, selama tiga bulan lamanya akses jalan Jayapura-Wamena tidak bisa beroperasi secara normal alias terjadwal, dalam arti tidak bisa setiap saat dilewati kendaraan.
“Sampai hari ini respons pemerintah pusat lewat Kementerian PUPR sangat baik dan siap bersama-sama menyelesaikan salah satu jalan Trans Papua ini,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo