Jahit Sepatu Biayai Anak Hingga Sukses

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1

Jayapura, Jubi – Dengan bekerja sebagai penjahit sepatu (sol sepatu) bisa menghantarkan anak-anak menjadi sarjana, bahkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Inilah kira-kira pesan dari seorang tukang jahit sepatu, Joko (52), yang mangkal di Jln. Kali Acai, Abepura, Kota Jayapura.

Bermodal jarum dan benang, tarif menjahit sebuah sepatu  Rp 15 ribu, kata Joko. Jika sepatu bermerek, maka patokan harganya cukup tinggi yaitu Rp.150 ribu.

“Jangan pandang sebelah mata. Memang kelihatan hasilnya sedikit,namun saat tiba waktu bersekolah, sehari bisa sampai ratusan ribu rupiah. Hasil ini kami gunakan untuk putar modal, simpan pinjam tukang jahit. Semua itu untuk biaya pendidikan anak-anak kami,” ujarnya ketika ditemu Jubi, Rabu (27/07/2016).

Dengan semangat ini Joko telah menghantarkan anaknya sampai bangku pendidikan tinggi.

Dia mengaku sudah sekitar 30 tahun berjuang sebagai penjahit dan hasilnya ketiga anaknya bisa sampai jenjang sarjana, bahkan dua orang sudah jadi PNS.

“Anak saya saat ini sudah menamatkan pendidikan di bangku kuliah jurusan Teknik Sipil, dua sudah jadi PNS. Di sini juga semua penjahit bisa menghantarkan anak-anaknya berhasil, ada yang jadi guru dan rata-rata semua sarjana,”katanya.

Yanto, rekannya sesama penjahit sepatu, menambahkan bahwa banyak pegawai kantor Walikota dan Kantor Gubernur menjadi langganan setianya. “Mereka percaya, bahkan ada yang menitipkan sepatu selama berbulan-bulan baru nanti diambil saat sudah selesai dijahit,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, ada edisi sepatu khusus seperti sepatu golf, sepatu merk Balli dan Ever Best, yang memang bertarif mahal. “Sebab, bahannya sangat kuat, bahkan jika dijahit jarum sampai-sampai panas dan patah.”

Dia mengatakan para konsumern tidak meragukan kemampuan menjahit mereka,” bahkan ada yang sudah bertahun-tahun hasilnya baik dan awet,” kata dia. (*)

Related posts

Leave a Reply

Jahit Sepatu Biayai Anak Hingga Sukses

Joko saat menjahit sepatu milik pelanggannya - Jubi/Abeth You
Joko saat menjahit sepatu milik pelanggannya – Jubi/Abeth You

Jayapura, Jubi – Dengan bekerja sebagai penjahit sepatu (sol sepatu) bisa menghantarkan anak-anak menjadi sarjana, bahkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Inilah kira-kira pesan dari seorang tukang jahit sepatu, Joko (52), yang mangkal di Jln. Kali Acai, Abepura, Kota Jayapura.

Bermodal jarum dan benang, tarif menjahit sebuah sepatu  Rp 15 ribu, kata Joko. Jika sepatu bermerek, maka patokan harganya cukup tinggi yaitu Rp.150 ribu.

“Jangan pandang sebelah mata. Memang kelihatan hasilnya sedikit,namun saat tiba waktu bersekolah, sehari bisa sampai ratusan ribu rupiah. Hasil ini kami gunakan untuk putar modal, simpan pinjam tukang jahit. Semua itu untuk biaya pendidikan anak-anak kami,” ujarnya ketika ditemu Jubi, Rabu (27/07/2016).

Dengan semangat ini Joko telah menghantarkan anaknya sampai bangku pendidikan tinggi.

Dia mengaku sudah sekitar 30 tahun berjuang sebagai penjahit dan hasilnya ketiga anaknya bisa sampai jenjang sarjana, bahkan dua orang sudah jadi PNS.

“Anak saya saat ini sudah menamatkan pendidikan di bangku kuliah jurusan Teknik Sipil, dua sudah jadi PNS. Di sini juga semua penjahit bisa menghantarkan anak-anaknya berhasil, ada yang jadi guru dan rata-rata semua sarjana,”katanya.

Yanto, rekannya sesama penjahit sepatu, menambahkan bahwa banyak pegawai kantor Walikota dan Kantor Gubernur menjadi langganan setianya. “Mereka percaya, bahkan ada yang menitipkan sepatu selama berbulan-bulan baru nanti diambil saat sudah selesai dijahit,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, ada edisi sepatu khusus seperti sepatu golf, sepatu merk Balli dan Ever Best, yang memang bertarif mahal. “Sebab, bahannya sangat kuat, bahkan jika dijahit jarum sampai-sampai panas dan patah.”

Dia mengatakan para konsumern tidak meragukan kemampuan menjahit mereka,” bahkan ada yang sudah bertahun-tahun hasilnya baik dan awet,” kata dia.(*)

 

Related posts

Leave a Reply