Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Seorang penjudi di Inggris berani bertaruh dengan nilai 1 juta poundsterling, atau Rp 18,9 miliar, menjagokan calon presiden partai Demokrat, Joe Biden, pada Pemilu AS 2020. Taruhan didaftarkan di Betfair Exchange, sebuah bursa taruhan online terbesar di dunia. Pejudi itu menjagokan Biden sebagai taruhan tunggal yang memecahkan rekor tertinggi untuk taruhan politik di bursa judi.
Sedangkan penjudi AS tidak diizinkan untuk ikut taruhan resmi pada pemilu AS, meski taruhan olahraga legal semakin meluas di sebagian besar negara bagian berkat putusan Mahkamah Agung tahun 2018. Sedangkan taruhan pada pemilu AS di pasar taruhan resmi Inggris melonjak, membuat pemungutan suara AS menjadi acara yang paling dipertaruhkan dalam sejarah.
Baca juga : Hasil polling Joe Biden unggul saat debat perdana
Pilpres AS, sejumlah mantan gubernur Republikan mendukung Joe Biden
Peretas asal Rusia dikabarkan mencoba curi password komputer tim kampanye Joe Biden
Identitas petaruh, yang memasang taruhan pada 29 Oktober, tidak diketahui. Mereka akan memenangkan keuntungan 540 ribu poundsterling atau Rp 10,2 miliar, selain mendapatkan kembali uang taruhan asli 1 juta poundsterling.
“Taruhan (1 juta poundsterling) adalah taruhan politik terbesar sepanjang masa di Betfair Exchange dan total pengembalian 1.540.000 poundsterling jika Biden memenangkan kunci ke Gedung Putih,” kata Juru Bicara Betfair Sam Rosbottom dalam situs web Betfair.
Sedangkan Para analis judi menempatkan peluang Biden untuk menang di 65 persen dan peluang Trump di 35 persen. Taruhan 1 juta poundsterling terikat untuk taruhan terbesar ketiga dalam sejarah Betfair, di belakang taruhan 1,1 juta poundsterling atau Rp 20,8 miliar pada pemain tenis Rafael Nadal di Prancis Open 2010, dan taruhan sedikit lebih dari 1 juta poundsterling pada Floyd Mayweather Jr dalam pertandingannya tahun 2017 melawan Conor McGregor.
Taruhan itu akan membuat Joe Biden masuk dalam 10 taruhan terbesar dalam sejarah Betfair. “Petaruh uang besar biasanya bertaruh pada yang difavoritkan,” kata Pete Watt, manajer hubungan masyarakat OddsChecker AS, yang memberikan saran dan informasi kepada penjudi.
“Dan mereka biasanya mengambil waktu yang sangat dekat dengan acara yang berlangsung,” Pete menambahkan.
Hingga Senin pagi awal pekan lalu total taruhan yang mengalir ke Betfair sebesar 274 juta poundsterling atau Rp 4,6 triliun. Betfair akan memungkinkan petaruh untuk terus bertaruh sampai pemenang diumumkan, kemungkinan akan lebih banyak taruhan yang masuk sampai saat penghitungan suara berlangsung.
Betfair memperkirakan total taruhan pemilihan presiden AS di bursa akan melebihi 400 juta poundsterling atau Rp 7,5 triliun, angka itu dua kali lipat dari yang dipertaruhkan pada tahun 2016. Sedangkan kesepakatan dalam taruhan adalah yang menang adalah siapa yang menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya, bukan siapa yang memenangkan suara terbanyak di pilpres AS. (*)
Editor : Edi Faisol