Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – National Paralympic Committee atau NPC Provinsi Papua menargetkan masuk posisi tiga besar perolehan medali Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas XVI Papua 2021. Untuk meraih prestasi itu, NPC Papua akan menurunkan 250 atlet.
Hal itu disampaikan Ketua NPC Papua, Jaya Kusuma saat dihubungi melalui panggilan telepon di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Senin (25/1/2021). Menurutnya, dalam Peparnas XV Jawa Barat 2016 lalu, NPC Papua meraih peringkat kelima dalam perolehan medali.
“Ada 12 cabang olahraga yang diperlombakan pada Peparnas kali ini. Kami akan ikut semua cabang olahraga,” ujar Jaya.
Baca juga: NPC Papua minta PB Peparnas siapkan fasilitas ramah disabilitas
Peparnas merupakan kompetisi olahraga tingkat nasional yang dikhususkan bagi atlet difabel. Penyelenggaraan Peparnas merupakan kewajiban tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON), dan akan diselenggarakan seusai perhelatan PON. Peparnas XVI Papua 2021 dijadwalkan berlangsung pada 15-29 November 2021.
Jaya menyatakan Peparnas XVI merupakan kesempatan yang berharga bagi Papua untuk menorehkan prestasi terbaik dalam hajatan olahraga empat tahunan itu. Jaya menyatakan para atlet NPC Papua akan melakukan pemusatan latihan di dalam maupun di luar Papua.
Baca juga: Gelar Rakor, PB Peparnas Pastikan Kesiapan Seluruh Bidang
Menurut Jaya, para atlet NPC Papua sangat kompetitif dalam cabang akuatik, atletik. NPC Papua juga memiliki atlet difabel yang mampu bersaing di cabang tenis meja, tenis lapangan, dan angkat berat.
“Tentunya, hal positif yang kami inginkan adalah sukses prestasi, [sekaligus] sukses penyelenggaraan. Hal itu tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah dan semua masyarakat Papua,” jelasnya.
Ketua NPC Kabupaten Jayapura, Renaldy Tokoro mengatakan persiapan atlet NPC Papua untuk menghadapi Peparnas XVI membutuhkan dukungan dari semua pihak. “Ada dua event besar, yaitu Peparnas dan PON. Sebagai tuan rumah yang baik, sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan menjadi fokus perhatian kita semua,” kata Tokoro.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G