Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi- Kompetisi sepak bola di Liga 1 Indonesia yang terhenti membuat pemain kehilangan pendapatan terutama piring makan mereka. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 membuat para pemain tak bisa berbuat banyak. Padahal di negara tetangga ASEAN seperti Thailand maupun Malaysia kompetisi tetap berjalan.
“Saya rasa kompetisi harus berjalan meski semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan dan ini menyangkut pendapatann dan gaji para pesepak bola untuk menafkahi keluarganya,” kata mantan defender Persipura Jack Komboy kepada arsip.jubi.id di lapangan sepak bola Emsyik, Sabtu (13/2/2021) sore.
Lebih lanjut anggota DPR Papua dari Partai Hanura itu menambahkan, kompetisi di negara tetangga saja seperti di Thailand maupun Malaysia dan Timor Leste bisa berjalan dan tetap menjalankan protokol kesehatan tanpa penonton.
Sementara itu kejelasan kelanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 terjawab sudah. Melalui rapat Exco PSSI yang diselenggarakan Rabu (20/1/2021) lalu dan telah menghasilkan beberapa keputusan sebagaimana dilansir dalam laman resmi PSSI.org.
Pertama, untuk musim kompetisi 2020-2021 dibatalkan karena kondisi kahar (force majeure) terkait dengan pandemi Covid-19. Kedua, tidak ada juara dan tidak ada degradasi. Ketiga, peserta kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2021 adalah peserta kompetisi musim 2020. Keempat, kontrak pemain diatur oleh klub mengacu kepada aturan keadaan kahar di dalam kontrak masing-masing klub.
Menurut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan keputusan Exco PSSI ini didasari oleh masukan klub Liga 1 dan 2. Seperti diketahui Owners Meeting klub Liga 1 dan 2 sudah dilakukan pada 15 Januari 2021.
”Berdasarkan masukan dan kemudian Exco PSSI membahasanya, akhirnya diputuskan soal kejelasan Liga 1 dan 2 itu. Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dibatalkan,” kata Iriawan dalam laman resmi pssi.org
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita mengatakan sebelum keputusan Exco PSSI ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan klub-klub Liga 1 dan 2 melalui virtual meeting.
”PT LIB sudah mempresentasikan alasan kenapa liga tidak diizinkan, termasuk surat permohonan izin dan berbagai upaya yang sudah dilakukan termasuk melakukan kunjungan kepada petinggi/pejabat terkait,” katanya.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menambahkan dalam virtual meeting itu, klub Liga 1 dan 2 rata-rata menginginkan kompetisi musim 2020 dibatalkan. ”Kesimpulannya klub-klub Liga 1 ingin menatap musim baru. Mereka menginginkan musim 2020 dibatalkan dan musim 2021 dimulai. Demikian pula dengan mayoritas klub Liga 2 sepakat agar kompetisi musim 2020 dibatalkan,” kata Sudjarno.
Klub-klub Liga 1 dan 2 juga menyarankan agar PT LIB sudah mengantongi izin dulu dari Mabes Polri, sehingga klub akan lebih mudah untuk mempersiapkan musim kompetisi 2021. (*)
Editor: Kristianto Galuwo