Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kontingen Papua tak pernah sepi prestasi di cabang olahraga dayung. Setidaknya, dayung selalu menjadi lumbung emas dalam beberapa edisi PON terakhir. Perahu naga atau Traditional Boat Race (TBR) jadi salah satu unggulan Papua.
Pada iven PON XIX di Jawa Barat tahun 2016 silam, tim dayung perahu naga Papua merebut 6 medali dan finish di peringkat kedua perolehan medali perahu naga cabang olahraga dayung, atau hanya kalah dari raihan tim tuan rumah.
Pencapaian tersebut yang membuat cabang olahraga dayung disiplin perahu naga masih menjadi primadona bagi Papua untuk mendulang medali emas pada PON XX.
Berbicara tentang tim perahu naga putri Papua, berarti tak lepas dari sosok atlet potensial, Ivon Marlin Dike, yang merupakan salah satu pilar dari 12 pedayung mereka.
Pedayung kelahiran Kabupaten Jayapura, 18 Maret 1999 itu, seangkatan dengan Stevani Maysche Ibo (salah satu pendayung andalan Papua). Dia juga mengawali langkahnya sebagai pedayung profesional lewat PPLP di tahun 2013.
“Awal saya bergabung di tim dayung mulai dari 2013 di tim junior atau PPLP dan tahun 2014, Puji Tuhan saya ikut seleksi senior dan saya lolos dan mulai bergabung di senior dari 2014. Nomor yang pertama kali saya ikut adalah dragon boat (perahu naga) putri 12 pedayung dan dragon boat mix 22 pedayung di Makasar,” kata Ivon kepada awak media Jubi, Minggu (25/7/21).
Di debutnya itu, Ivon bersama tim perahu naga putri Papua sukses menyabet 3 medali perak dan 2 perunggu. Masih dengan tim yang sama, Ivon kembali berandil mempersembahkan 3 medali emas di ajang Pra PON 2015 di Palembang.
Di PON XIX Jawa Barat, meski gagal menyamai prestasi di Pra PON, namun lagi-lagi Ivon dan tim perahu naga putri Papua berhasil membawa pulang medali dengan 1 medali emas dan 2 perak, plus 1 perunggunya di nomor kayak.
Prestasi Ivon Dike juga cukup bersinar di nomor kayak. Dia meraih 2 medali perak di Kejuaraan Junior di Palembang tahun 2017 dan 1 medali perak di Pra PON 2019. Masih di tahun yang sama, Ivon bersama tim perahu naga kembali mempersembahkan 2 medali perak Piala Presiden dan 3 medali emas di Pra PON.
Menjelang PON XX di rumah sendiri, Ivon mengaku optimis bersama rekan-rekannya di perahu naga bisa kembali menyumbangkan medali emas untuk kontingen Papua.
“PON XX menjadi PON kedua bagi saya, dan saya sangat optimis sekali. Mulai dari latihan sampai ke pertandingan, kami sangat kompak dan untuk kerjasamanya juga kami sangat solid,” tuturnya.
Baca juga: PON XX kian dekat, PB PON lakukan vaksinasi
Pelatih dayung Papua, Vines Kambay, juga mengakui jika disiplin perahu naga masih menjadi salah satu unggulan mereka untuk mendapatkan medali emas. Apalagi, di ajang Pra PON 2019, mereka mampu mencetak hattrick medali emas.
“Progres dayung perahu naga kita untuk di putri memang progresnya lagi bagus saat ini, dan di Pra PON tahun 2019 saat itu kita ambil tiga nomor (1000 m, 500 m, dan 200 m) dan kita yang dapat medali emas di situ. Jadi kita tetap optimis bisa mendapatkan 2 medali emas di perahu naga putri PON XX nanti. Karena di PON Jabar kita dapat 1 medali emas dan 2 perak di Putri, dan di Putra itu dapat 1 perak dan 1 perunggu,” kata Vines.
Sementara, Ketua Harian Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Papua, Ganda Siregar, mengungkapkan pihaknya menargetkan 2 medali emas kepada tim dayung disiplin perahu naga pada PON XX. Pihaknya optimis tim perahu naga bisa melampaui pencapaian mereka di PON Jabar.
“Kalau di perahu naga itu kita targetkan 2 medali emas, atau setidaknya bisa melampaui pencapaian kita di PON XIX Jawa Barat. Kita sangat optimis,” pungkasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari