Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Jumlah investor pasar modal Bursa Efek Indonesia asal Papua hingga September 2019 baru mencapai 7.166 orang. Bursa Efek Indonesia membuka Galeri Investasi berbasis syariah di kampus Institut Agama Islam Negeri Fattahul Muluk Papua di Jayapura pada Selasa (29/10/2019), demi menggaet calon investor baru.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua dan Papua Barat, Kresna Aditya Payokwa menyebut jumlah investor BEI asal Papua yang baru mencapai 7.166 orang itu setara dengan 0,25 persen jumlah penduduk Provinsi Papua. “Berdasar data Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor asal Papua 7.166 orang,” kata Oka, sapaan Kresna Aditya Payokwa melalui pesan Whatsapp, Selasa.
Sedikitnya jumlah investor pasar modal asal Papua membuat BEI terus menggencarkan literasi pasar modal di Papua, antara lain dengan membuak Galeri Investasi di berbagai kampus di Jayapura, ibukota Provinsi Papua. Pada Selasa, BEI meresmikan Galeri Investasi berbasis syariah pertama di Papua, yang dibuka di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua di Jayapura.
Oka menyatakan Galeri Investasi itu akan menjalankan literasi pasar modal bagi semua kalangan, mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya. Ia menyatakan literasi pasar modal di kampus merupakan strategi jangka panjang BEI untuk menambah jumlah investor BEI.
“Sampai saat ini 80 persen investor yg membuka [rekening efek] melalui BEI Papua sudah aktif bertransaksi. Program edukuasi [pasar modal] kami memang dirancang berkelanjutan. Setelah investor memiliki rekening efek, mereka akan mendapatkan pendampingan melalui kelas investor [di Galeri Investasi],” kata Oka.
BEI agresif membuka Galeri Investasi di berbagai kampus di Jayapura. Sebelumnya, BEI telah membuka Galeri Investasi di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Universitas Yapis Papua (Uniyap), dan Kampus Ottow Geisler dan juga Kampus STIE Portnumbay.
Kepala Pengembangan Wilayah Area 2 PT Bursa Efek Indonesia, Nur Harjantie mengatakan Galeri Investasi di kampus IAIN Fattahul Muluk Papua merupakan galeri investasi berbasis syariah pertama di Papua. Galeri itu akan menjadi motor literasi pasar modal syariah di Papua.
“Selama ini banyak kalangan masyarakat yang menganggap investasi pasar modal itu haram, judi, dan berbagai pandangan negatif lainnya. Padahal sebenarnya investasi pasar modal sudah mendapatkan fatwa Halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Pasar modal syariah juga didukung berbagai regulasi [khusus] dari Otoritas Jasa Keuangan,” kata Nur.
Presiden Direktur Phintraco Sekuritas, Jeffrey Hendrik menyatakan keberadaan Galeri Investasi Syariah di kampus IAIN Fattahul Muluk Papua dapat membantu para mahasiswa maupun masyarakat di sekitar kampus untuk belajar berinvestasi di pasar modal. Jeffrey menyatakan Phintraco siap membantu dan melayani para mahasiswa dan masyarakat berinvestasi di pasar modal.
”Apalagi saat ini berinvestasi saham sudah sangat mudah dan murah, cukup dengan Rp 100 ribu saja kita sudah dapat membuka rekening saham di Phintraco Sekuritas. Semoga keberadaan kami dapat bermanfaat untuk kampus maupun masyarakat luas,” katanya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G