Papua No.1 News Portal | Jubi
Pekanbaru, Jubi – Realisasi investasi mengalami peningkatan pada tiga bulan pertama tahun ini di Riau. Mereka bahkan menempati peringkat pertama di regional Sumatera.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Riau merilis realisasi investasi setempat mencapai Rp12,8 triliun pada triwulan pertama tahun ini. Peningkatannya setara 25% atau sebesar Rp3,2 triliun daripada periode yang sama pada tahun lalu, yang hanya Rp9,6 triliun.
Data secara nasional memperlihatkan investasi melalui modal dari dalam negeri lebih besar ketimbang modal asing. Sektor penyumbang investasi terbesar pada tiga bulan pertama tahun ini ialah telekomunikasi, konstruksi, perkebunan, properti serta industri makanan dan minuman.
“Pertumbuhan investasi daerah harus didukung tiga faktor, yakni infrastruktur, tenaga kerja murah, dan kemudahan bahan baku. Karena itu, realisasi investasi tidak terlepas dari kontribusi pembangunan di Riau, yakni proyek strategis nasional berupa jalan tol Trans Sumatera,” kata Sekretaris Daerah Riau Yan Prana Jaya melalui keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).
Dia mengatakan pemberian izin investasi saat ini dibatasi di Pekanbaru untuk mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku sejak 17 April. Aturan mengenai investasi selama PSBB dituangkan dalam Surat Edaran Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau Nomor 193 Tahun 2020.
“Permohonan penerbitan perizinan dan nonperizinan yang memerlukan pengecekan di lapangan untuk sementara tidak dapat diproses. Jika tidak memerlukan survei lapangan, permohonan perizinan tetap dilayani secara daring,” jelas Yan. (*)
Editor: Aries Munandar