Ini tawaran bantuan uang AS, jika Indonesia berdamai dengan Israel

Papua dolar
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Amerika Serikat akan memberikan bantuan sebesar US$ 2 miliar atau Rp28,5 triliun kepada Indonesia jika berdamai dengan Israel. Hal ini ia ungkapkan CEO US International Development Finance Corp, Adam Boehler, mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg, kemarin.

Read More

“Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia). Jika mereka siap, mereka siap, dan jika mereka siap, maka kami akan dengan senang hati bahkan mendukung lebih banyak secara finansial daripada yang kami lakukan,” kata Boehler, dikutip dari Times Of Israel, Rabu, (23/12/2020).

Baca juga :Media Israel sebut Arab Saudi hendak bujuk Indonesia normalisasi diplomasi 

Maroko jadi negara Arab keempat berdamai dengan Israel

Israel dan Bahrain resmi jadi rekan diplomatik

Tercatat di penghujung masa jabatannya, pemerintahan Donald Trump gencar melobi negara-negara Arab dan mayoritas Islam untuk memperbaiki hubungannya dengan Israel.

Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko telah sepakat untuk menormalisasi hubungan mereka dengan Israel. Negara lain yang disebut-sebut akan menyusul adalah Oman dan Arab Saudi.

Namun, kata Boehler, khusus Oman dan Arab Saudi organisasinya tidak dapat memasok dana kepada mereka karena DFC tidak diizinkan untuk berinvestasi secara langsung di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Seorang asisten kongres yang memiliki hubungan dengan kepemimpinan Demokrat mengatakan kepada Jewish Telegraphic Agency bahwa orang Indonesia harus waspada terhadap proposal tersebut beberapa pekan sebelum pelantikan 20 Januari dari Presiden terpilih Joe Biden.

“Jika saya orang Indonesia, saya tidak akan mengandalkan janji yang dibuat pemerintah sekarang,” kata ajudan tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Ia menyebut Development Finance Corp. dirancang sebagai alat pengembangan, bukan insentif untuk perkembangan politik.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa ia Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi telah bicara melalui telepon terkait rumor normalisasi hubungan dengan Israel. Jokowi, kata Abbas, menegaskan Indonesia tidak akan menjalin kerja sama dengan Israel.

“Meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk menormalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel,” kata Jokowi kepada Abbas menurut keterangan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Pemerintah Palestina, Wafa. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply