Pompeo mengatakan kepadanya tentang kemajuan penting yang dibuat dalam percakapan perdamaian yang sedang berlangsung dengan Taliban.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia diberitahu oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo tentang kemajuan penting dalam pembicaraan antara AS dan Taliban. Termasuk isi mengenai kesepakatan bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Dalam unggahannya di Twitter, pada Selasa, (12/2/2020) Ghani menyebut Pompeo menginformasikan kepadanya lewat telepon bahwa Taliban mengajukan usulan dengan pertimbangan mengurangi kekerasan secara signifikan dan langgeng.
Baca juga : Taliban jamin keamanan palang merah
Ini penyebab Trump batal gelar perundingan dengan Taliban
Pasukan Taliban serbu distrik di Afghanistan Barat
Cuitan Ghani memperlihatkan kemungkinan terobosan dalam percakapan antara perunding AS dan Taliban, yang mengalami kebuntuan di pihak AS atas tuntutan bahwa para pemberontak sepakat mengurangi secara berarti kekerasan sebagai bagian dari kesepakatan penarikan pasukan AS.
Presiden AS Donald Trump telah menarik 13 ribu pasukan AS di Afghanistan sebagai tujuan kebijakan luar negeri. Sedangkan yang utama kesepakatan penarikan dengan Taliban dapat meningkatkan masa depan terpilihnya kembali dia dalam pemilu November.
Dalam cuitannya, Ghani menulis bahwa Pompeo mengatakan kepadanya tentang kemajuan penting yang dibuat dalam percakapan perdamaian yang sedang berlangsung dengan Taliban.
“Menlu memberitahu saya tentang usulan Taliban dengan pertimbangan mengurangi kekerasan secara berarti dan abadi,” ciut Ghani seraya menyebut pembicaraan itu sebagai kemajuan yang menggembirakan.
Ghani tampak menaruh kepercayaan untuk perkembangan itu, dengan menulis posisi dasar mengenai perdamaian mulai membuahkan hasil.
Dia mengimbau Taliban untuk menyetujui gencatan senjata nasional, sebuah tuntutan yang juga diminta Trump pada September saat dia membatalkan perundingan dengan pemberontak yang dipimpin utusan khusus AS kelahiran Afghanistan Zalmay Khalilzad.
Namun Taliban keras kepala menolak tuntutan itu. Dalam pembicaraan yang berlanjut di Doha, ibu kota Qatar, pada Desember, perunding AS menekan pemberontak untuk menyetujui pengurangan kekerasan secara berarti. (*)
Editor : Edi Faisol