Papua No. 1 News Portal | Jubi
Makassar, Jubi – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua mengeluarkan prospek cuaca sepekan di provinsi itu sejak 18 hingga 24 Februari 2020.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Y. Ronsumbre, Selasa (18/2/2020), mengatakan pada 18 hingga 20 Februari 2020 cuaca Papua bagian utara umumnya berawan hingga hujan ringan.
Hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Nabire, Waropen, Kepulauan Yapen, Biak, Mamberamo Raya, Sarmi, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, dan Keerom.
“Pada 21-24 Februari 2020 cuaca Papua bagian utara umumnya cerah berawan hingga hujan lokal. Potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Nabire dan Keerom,” ujarnya.
Selanjutnya, cuaca Papua bagian tengah pada 18-20 Februari 2020 umumnya berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan sedang hingga lebat wilayah Paniai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Mimika.
“Sementara pada 21-24 Februari 2020 cuaca Papua bagian tengah umumnya berawan hingga hujan ringan. Hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Paniai, Puncak, Yahukimo,
Mamberamo Tengah, Pegunungan Bintang, Nduga dan Mimika,” ujarnya.
Cuaca Papua bagian selatan, katanya, pada 18 sampai 20 Februari 2020, umumnya berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan ringan hingga Lebat di wilayah Asmat, Mappi, dan Merauke.
Cuaca di wilayah Papua bagian selatan pada 21 hingga 24 Februari 2020 umumnya berawan hingga hujan lokal.Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Asmat, Boven Digoel, Merauke dan Mappi.
Musim hujan hingga Maret 2020
Sementara itu, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua, Petrus Demon Sili, memperkirakan musim hujan di Kota Jayapura, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Merauke dan sekitarnya hingga Maret 2020.
“Kini wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Jayawijaya, Merauke dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan,” kata Petrus Demon Sili.
Menurut Petrus, musim penghujan diperkirakan berlangsung hingga Maret 2020 dengan puncak musim penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 2020.
“Masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan lain sebagainya yang dapat terjadi selama periode musim penghujan,” ujarnya.
Petrus juga berharap kepada nelayan dan nakhoda kapal agar memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
“Untuk perahu Nelayan diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter,” katanya.
Sementara, nakhoda kapal tongkang perlu memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1.5 meter.
Kepada nakhoda kapal ferry, Petrus mengingatkankan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tambah Petrus. (*)
Editor: Dewi Wulandari