Pangeran Faisal bin Farhan As-Saud selama beberapa bulan terakhir telah menjadi duta besar Arab Saudi untuk Jerman dan sebelumnya sebagai penasehat politik di Kedutaan Arab Saudi di Washington.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Riyadh, Jubi – Arab Saudi mengangkat menteri luar negeri seorang pangeran dengan pengalaman diplomatik di Barat, dalam perombakan sebagian Kabinet pada Rabu (23/10/2019). Kerajaan itu berusaha memperbaiki citra internasional dan bersiap mengambil alih kepresidenan Grup 20 tahun depan.
Pangeran Faisal bin Farhan As-Saud selama beberapa bulan terakhir telah menjadi duta besar Arab Saudi untuk Jerman dan sebelumnya sebagai penasehat politik di Kedutaan Arab Saudi di Washington. Karir bisnisnya sebelumnya di industri pertahanan meliputi menjadi ketua usaha patungan dengan pembuat pesawat Boeing.
Baca juga :Kerajaan Arab Saudi sumbang 100 ton kurma ke Indonesia
Putra Mahkota Arab Saudi tunda kunjungan ke Pakistan
Trump : Arab Saudi tak akan bertahan tanpa dukungan AS
Reuters menyebut Arab Saudi, sekutu penting AS dalam menghadapi Iran, telah menghadapi kecaman pedas Barat dalam satu tahun belakangan ini sehubungan dengan catatan hak asasi manusia.
Tercatat Arab Saudi tercoreng oleh pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan keterlibatannya dalam perang saudara yang memporak-porandakan Yaman.
Menteri luar negeri yang meletakkan jabatan Ibrahim Al-Assaf, yang sebelumnya menjadi menteri keuangan selama bertahun-tahun, masih menjadi menteri negara. Ia diangkat kurang dari setahun lalu untuk menata kembali kementerian tersebut.
Sebagai bagian dari perombakan pada Rabu, yang diumumkan di media negara, Saleh Al-Jasser Direktur Jenderal Saudi Arabian Airlines, menggantikan Nabil Al-Amoudi sebagai Menteri Transportasi.
Tidak jelas apakah Al-Amoudi akan mendapatkan posisi lain di pemerintah. Ia diangkat bulan lalu untuk masuk ke dewan direksi raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, yang merencanakan untuk “memfloating” sebagian sahamnya. (*)
Editor : Edi Faisol