Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Sejumlah miliarder perusahaan teknologi diketahui berada di belakang Joe Biden dalam pemilihan umum Amerika Serikat (Pemilu AS). Mereka menggelontorkan puluhan hingga ratusan miliar rupiah untuk membantu Biden mengalahkan Presiden Donald Trump dan mengambil senat. Sebagian donatur politik ini adalah pemilik perusahaan yang nilai sahamnya terus naik dalam 11 tahun terakhir. Nama-nama besar di antaranya adalah CEO Netflix Reed Hastings; pendiri LinkedIn, Reid Hoffman; salah satu pendiri Facebook, Dustin Moskovitz dan lainnya.
Menurut Center for Responsive Politics, beberapa negara bagian yang menjadi sentra perusahaan teknologi di AS seperti California, Washington dikenal sebagai basis Partai Demokrat. Namun banyak dukungan dari pengusaha teknologi di negara bagian lain lantaran mereka kecewa dengan kebijakan Donald Trump terkait imigrasi, perdagangan dan perubahan iklim, serta penanganannya terhadap Covid-19.
Baca juga : Pilpres AS semakin memanas, Michelle Obama sebut Trump rasis dan picu ketakutan
Pilpres AS, sejumlah mantan gubernur Republikan mendukung Joe Biden
Perolehan suara Joe Biden lewati rekor saat Obama Nyapres
Miliaran uang mereka berikan melalui Komite Aksi Politik (PAC), sejenis tim sukses di Indonesia, lantaran undang-undang di AS membatasi sumbangan langsung ke kandidat maksimal US$ 2.800 atau sekitar Rp 40 juta. Namun, berkat keputusan Mahkamah Agung soal dana kampanye pada 2010, tidak ada batasan hukum tentang seberapa banyak seseorang bisa menyumbang untuk PAC.
Selain bos Netflix tercatat Dustin Moskovitz, CEO Asana dan salah satu pendiri Facebook, menyumbang US$ 24 juta atau sekitar Rp345 miliar. CEO Twilio Jeff Lawson dan istrinya, Erica, menyumbang US$ 7 juta atau Rp 100 miliar.
Sedangkan mantan CEO Google, Eric Schmidt, menyumbang US$ 6 juta atau Rp 86 miliar. Mereka adalah donatur utama untuk PAC Future Forward USA.
CEO Netflix, Reed Hastings dan istrinya, Patty Quillin, menyumbang lebih dari US$ 5 juta atau Rp 71 miliar. Sebagian donasi diberikan kepada kandidat senator Partai Demokrat yang maju di Maine, Texas, dan Iowa.
Tak hanya itu, Reid Hoffman, pendiri LinkedIn, menyumbang US$ 14 juta artau Rp 201 miliar untuk PAC Biden dari Unite the Country dan American Bridge 21st Century. Selain itu ada nama juragan lain seperti Vinod Khosla, investor terkemuka di Silicon Valley, yang menyumbang US$ 1 juta atau Rp 14 miliar untuk kandidat senat dan PAC American Bridge 21st Century.
Michael Moritz dari Sequoia Capital juga ikut nyawer lebih dari US$ 3 juta atau Rp 43 miliar untuk mendukung Partai Demokrat di negara bagian yang persaingannya ketat. Jessica Livingston, salah satu pendiri Y Combinator, menyumbang US$ 5 juta atau Rp 72 miliar) ntuk Tech for Campaigns yang memberikan bantuan digital dan teknis kepada kelompok Demokrat.
Mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer dan istrinya, Connie, menyumbang US$ 7 juta (Rp 100 miliar) untuk Everytown for Gun Safety, yang mendukung Biden dan kandidat senator dari Partai Demokrat.
Sedangkan Irwin Jacobs, salah satu pendiri Qualcomm, menyumbang hampir US$ 10 juta atau Rp 14 miliar. Rinciannya US$ 7 juta atau Rp 100 miliar untuk sejumlah tim sukses kandidat senator dan US$ 3 juta atau Rp 43 miliar untuk cucunya, Sara Jacobs, yang maju sebagai calon anggota DPR di San Diego County.
Kenneth Duda, salah satu pendiri Arista, jug menyumbang sekitar US$ 4 juta atau Rp 57 miliar, untuk PAC American Bridge 21st Century dan Pacronym. Tak hanya itu, Marc Merrill, salah satu pendiri Riot Games, yang diakuisisi oleh Tencent China pada 2011, menyumbang lebih dari US$ 1 juta atau Rp 14 miliar untuk Unite America, sebuah kelompok yang mendukung kandidat kongres di kedua partai. (*)
Editor : Edi Faisol