Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tobenus Taplo, wisudawan Fakultas Teknik, Universitas Cenderawasih (Uncen) memiliki kenangan sendiri ketika mengikuti acara wisuda secara online, Kamis (28/5/2020).
Usai acara wisuda yang ia ikuti secara online dengan ‘smartphone’ dari Asrama Pemerintah Kabupaten Pagunungan Bintang di Jayapura, ia mengikuti doa syukur.
“Kemudian saya mengabadikan momen dengan teman-teman di asrama, sebab ini adalah wisuda online pertama yang dilakukan selama kampus Uncen ada,” ujarnya kepada Jubi, Kamis (28/5/2020).
Universitas Cenderawasih merupakan kampus tertua di Tanah Papua. Berdiri pada 10 November 1962 atau 58 tahun silam, wisuda selalu dilakukan bersama dengan seluruh wisudawan beserta orang tua yang mendampingi hadir di auditorium kampus.
Tapi kini suasana berbeda karena pandemi Covid-19. Sebanyak 706 wisudawan dari program diploma hingga doktor berada di rumah atau asrama masing-masing. Mereka mengikuti wisuda secara online yang dipimpin ketua senat di Auditorium Uncen.
Laki-laki kelahiran 3 Maret 1996 tersebut mengaku mengikuti wisuda model baru itu dengan tenang. Tak ada persiapan wisuda dan aktivitas berjalan seperti hari biasa.
Saat mengikuti acara wisuda online ia juga tidak memakai toga. Ia hanya berpakaian bebas, namun rapi.
“Perasaannya seperti biasa kami mengikuti perkuliahan di kampusm walaupun hari ini saya tahu saya akan diwisuda, karena wisuda online,” ujarnya.
Taplo juga tidak didampingi orang tuanya. Sebab orang tua pemuda asal Pegunungan Bintang itu sedang berada di kampungnya.
“Puji Tuhan saya merasa bangga ketika nama saya disebutkan pihak kampus saat diwisuda,” ujarnya.
Taplo berpesan kepada mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Uncen agar tetap mengikuti aturan dan aktif belajar secara online di rumah. Sebab tujuannya agar aman dari bahaya virus korona.
Rektor Universitas Cenderawasih Apolo Safanpo menyebutkan, dengan wisudawan baru total lulusan Universitas Cenderawasih 74.942 orang.
Ia menyampaikan maaf karena terpaksa menyelenggarakan acara wisuda secara online.
“Keputusan ini sangat berat bagi kami, tapi ini adalah jalan yang terbaik saat ini, yaitu menyelesaikan upacara wisuda secara online tanpa mengurangi makna dan keabsahan proses wisudah itu sendiri,” ujarnya. (*)
Editor: Syofiardi