Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk penanganan pasien Covid-19. Baru ada dua jenis zat aktif atau bentuk sediaan obat yang resmi mendapatkan izin penggunaan dan izin edar, yakni Remdesivir dan Favipiravir.
“Obat-obat yang telah mendapat EUA untuk covid-19 adalah baru Remdesivir dan Favipiravir. Tapi tentu saja berbagai obat yang juga digunakan sesuai dengan protap dari pemberian yang sudah disetujui tentunya dari organisasi profesi juga kami dampingi untuk percepatan,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (5/7/2021).
Baca juga : Ini penjelasan BPOM tentang bahaya Ivermectin jadi obat Covid-19
Sejumlah rumah sakit di Yogyakarta kembangkan obat Covid-19 dari minyak kelapa
Obat HIV ternyata tak berkhasiat untuk penyembuhan pasien Covid-19
Menurut Penny, terdapat 12 obat untuk pasien covid-19 meliputi Remidia, Cipremi, Desrem, Jubi-R, Covifor, dan Remdac yang merupakan jenis Remdesivir serbuk injeksi. Kemudian ads Avigan, Favipravir, Favikal, Avifavir, dan Covigon yang masuk kategori Favipiravir salut selaput. Satu obat lagi bernama Remeva yang merupakan Remdesivir larutan konsentrat untuk infus.
Penny menjelaskan BPOM akan mendukung para tenaga kesehatan terkait penggunaan obat melalui kebutuhan data untuk distribusi atau masukan. Namun ia menegaskan obat yang dapat digunakan sebagai obat covid-19 di Indonesia harus berdasarkan izin BPOM.
Tercata BPOM telah menerbitkan ‘Informatorium Obat Covid-19’ yang berisi informasi obat-obat utama dalam pengobatan Covid-19 yang ditujukan kepada tenaga kesehatan serta dapat dimanfaatkan oleh pihak terkait.
“Dan saya kira di dalamnya (informatorium) juga sudah ada indikasi-indikasi pengobatan pasien Covid-19 anak-anak,” katanya.
Dalam daftar itu tidak ada obat Ivermectin. Status Ivermectin sendiri sampai saat ini masih dalam proses uji klinis. Namun, sejumlah pihak terutama Ketua HKTI Moeldoko telah membagikan obat itu kepada masyarakat untuk membantu penyembuhan Covid-19. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol