Ini cara pemerintah Honduras hadapi corona

Papua
Ilustrasi Pandemi Covid-19 - Pixabay.com.
Ilustrasi Pandemi Covid-19 – Pixabay.com.

Mulai mengirimkan makanan kepada sekitar 3,2 juta orang yang dikarantina di rumah pada Rabu, (25/3/2020).

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Tegucigalpa, Jubi – Tentara bersenjata Honduras mulai mengirimkan makanan kepada sekitar 3,2 juta orang yang dikarantina di rumah pada Rabu, (25/3/2020). Kebijakan itu bagian dari upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona di negara dengan sedikit sumber daya dan sistem kesehatan masyarakat yang terbatas itu.

Tercatat Honduras telah melaporkan 36 kasus virus dan tidak ada kematian. Presiden Juan Orlando Hernandez telah menangguhkan transportasi umum, menutup kantor-kantor pemerintah dan bisnis, dan memerintahkan orang-orang di seluruh negeri untuk tetap tinggal di dalam rumah setiap saat.

“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan hidup. Ini termasuk memastikan yang paling rentan memiliki makanan di rumah di atas meja mereka,” kata Hernandez.

Baca juga : Selain tetapkan situasi darurat, ini langkah Jepang hadapi corona

Penyebaran Corona ke Afrika, ini prediksi IMF

Melawan corona, Trump minta Korsel bantu pasok perlengkapan medis

Distribusi kacang, beras, gula, mentega, tepung jagung dan spagheti bersama dengan sabun, deterjen dan pembersih tangan untuk 6.000 keluarga dimulai di lingkungan miskin Los Pinos di ibu kota Tegucigalpa pada Rabu.

Tentara secara bertahap akan membawa persediaan ke total 800 ribu keluarga di San Pedro Sula, La Ceiba dan Choluteca, beberapa kota terbesar di Honduras, yang masing-masing telah melaporkan kasus corona.

Pada Selasa, warga di berbagai bagian Tegucigalpa melakukan protes di jalan-jalan untuk meminta makanan, dengan mengatakan mereka tidak dapat bekerja atau berbelanja bahan makanan karena karantina.

“Situasi ini menyedihkan karena kami tidak punya apa-apa – tidak ada transportasi, tidak ada uang. Kami tidak punya makanan lagi,” kata Maria Montoya seorang warga Los Pinos yang mengatakan bahwa suaminya, seorang penjaga keamanan, belum bisa bekerja.

Di Los Pinos, yang dikendalikan oleh gerombolan Barrio 18 yang kejam, tentara berseragam dalam rompi anti peluru dan membawa senapan M-16 tiba dengan truk tentara dan persediaan makanan yang dimaksudkan untuk bertahan 15 hari per keluarga, dan berjalan kaki melalui jalan-jalan sempit yang curam untuk mengirimkan paket.

“Kami akan pergi dari rumah ke rumah. Kami ingin siapa pun yang membutuhkannya, yang tidak punya uang, untuk memiliki paket makanan ini, sementara situasi sulit ini berlangsung,” kata Hernandez.

Banyak keluarga lain tidak memperoleh bantuan pada Rabu, yang memicu protes lebih lanjut di berbagai bagian negara itu, dengan penduduk memblokir jalan selama beberapa jam di luar Tegucigalpa dan menuntut pasokan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply