Semula tes cepat direncanakan pada Kamis, (23/4/2020) ini, namun diundur hingga Jumat (24/4/2020) besok.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Timika, Jubi – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menunda pemeriksaan massal menggunakan rapid test secara massal lantaran belum tersedianya peralatan untuk tes cepat yang dipesan dari Jakarta yang tertahan di Jayapura. Semula tes cepat direncanakan pada Kamis, (23/4/2020) ini, namun diundur hingga Jumat (24/4/2020) besok.
“Karena peralatan rapid test yang dipesan belum tiba di Timika,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Mimika, Reynold Ubra.
Baca juga : Tak hanya dikarantina, 1000 rapid test juga disiapkan untuk warga eks Pasar Lama
106 penumpang Garuda baru tiba di Timika akan jalani rapid test Corona
Hasil rapid test negatif, 2 pasien ternyata terinfeksi covid-19
Tercatat Dinkes Mimika telah memesan sebanyak 3.500 peralatan rapid test dari Jakarta. Sedianya sebanyak 1.000 alat itu tiba di Timika pada Rabu (22/4/2020), namun tidak bisa dibawa dari Jayapura karena ketiadaan penerbangan.
“Pelaksanaan rapid test yang dijadwalkan Kamis ini kami tunda karena peralatan tes yang kami pesan masih tertahan di Jayapura. Kemarin (Rabu, 22/4) tadi tidak ada penerbangan dari Jayapura ke Timika,” kata Reynold menjelaskan.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Mimika telah mendata warga yang akan mengikuti pemeriksaan massal yaitu PDP, ODP, OTG dan orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan mereka serta 106 warga yang baru tiba di Timika dengan penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta dan Denpasar pada Selasa (21/4/2020).
“Total seluruh warga yang akan dilakukan pemeriksaan massal itu berjumlah sekitar 900 orang,” katanya .
Reynold mengatakan pengambilan sampel darah dari 900 warga itu akan dilakukan secara terjadwal dengan melibatkan 10 tim. Pemeriksaan dengan rapid test juga diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan yang ada di rumah-rumah sakit, baik yang bertugas di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun di ruang isolasi pasien Covid-19, petugas laboratorium dan tenaga penunjang medis yang lain yang ikut serta dalam penanganan pasien Covid-19. (*)
Editor : Edi Faisol