Menolak keberadaan Pelaku Seks Komersial (PSK) di warung remang-remang, Penjualan Minuman Keras (Miras) oleh oknum anggota TNI serta layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Forum Pemerhati Rakyat Papua (FPRP) hari ini menggelar demonstrasi turun ke jalan untuk memprotes sejumlah masalah sosial dan layanan publik di Yahukimo. Penolakan itu akan disampaikan lewat demonstrasi pada Senin, (4/11/2019) hari di Pusat kota Dekai.
“Tuntutan aksi demonstrasi yang dilakukan di antaranya menolak keberadaan Pelaku Seks Komersial (PSK) di warung remang-remang, Penjualan Minuman Keras (Miras) oleh oknum anggota TNI serta layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai,” kata Koordinator Aksi FPRP, Otniel Sama.
Ia menuding peredaran minuman keras beracun menimbulkan korban nyawa hingga tujuh orang. Selain itu ada laporan Masyarakat Yahukimo yang menyebutkan lokalisasi membuat konflik horizontal dalam keluarga.
“Sedangkan masyarakat mengeluhkan layanan RSUD Dekai tidak sesuai dengan koridor kesehatan, terutama kepada ibu-ibu hamil,” kata Otniel menambahkan.
Seorang keluarga korban layanan rumah sakit Dekai, Napi Bahabol, mengatakan layanan rumah sakit yang rendah menyebabkan korban meninggal dunia. Baik anak yang dilahirkan secara normal maupun melalui operasi,” kata Napi Bahabol.
Bahabol mengaku istri menjadi korban karena dokter di rumah RSUD Dekai memaksakan ibu hamil harus dilahirkan dengan cara melalui obat perangsang dan operasi, sehingga menyebabkan anak lahir dalam keadaan tidak normal, dan anak meninggal.
“Ada juga adik Saya yang kami masuk sama-sama alami hal yang sama, tetapi keluarga bawa pulang dan anak lahir dirumah dengan keadaan yang sehat dan normal,” kata Bahabol menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol