Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Wilem Sagare (14), melompat dari atas KM Tatamailau di sekitar demaga Satpolair Merauke dengan tujuan hendak berenang. Namun arus sungai sangat deras dan membentuk pusaran air, sehingga menyulitkan siapa saja termasuk korban untuk berenang.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Darmawan, dalam rilis yang diterima Jubi, Jumat (10/5/2019), menjelaskan musibah kecelakaan laut yang dialami Wilem terjadi pada Kamis, 9 Mei 2019, sekitar pukul 15.30 WIT.
Dikatakan, salah seorang warga atas nama Petrus, datang di kantor pencarian dan pertolongan sekaligus melapor.
“Sebenarnya korban melompat dari KM Tatamailau dengan tujuan berenang. Namun tanpa disadari, arus sungai cukup deras, sehingga membuat dia tenggelam,” ujarnya.
Sesaat ketika melompat, demikian Darmawan, beberapa saksi masih melihat korban muncul di permukaan air sekaligus meminta pertolongan. Hanya saja, korban kembali tenggelam dan tak kelihatan lagi.
“Memang ada dua orang mendekat dan berusaha memberikan pertolongan, tetapi arus terlalu deras, sehingga mereka tak berani,” ungkapnya.
Setelah kejadian, menurutnya, beberapa orang telah melapor ke Satpolair Polres Merauke dan langsung ditindaklanjuti dengan melakukan pencarian awal. Namun hingga tadi pagi belum membuahkan hasil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Raymond Konstantin, menambahkan setelah adanya laporan, sembilan personil rescue Jumat pagi diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
Sedangkan peralatan yang digunakan adalah perahu karet dan rigid inflatable boat (RIB).
“Saya minta agar tim di lapangan, selalu berkoordinasi dengan potensi SAR khususnya dari Satpolair yang sudah melakukan pencarian awal. Hanya saja hingga sekarang korban belum ditemukan,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari