Papua No.1 News Portal | Jubi
London, Jubi – Inggris ingin mempertahankan kemampuan untuk mendeteksi varian virus corona baru tetapi harus berhenti menghabiskan begitu banyak dana untuk pengujian gratis karena kasus dan kematian turun. Dengan begitu Inggris akan menetapkan sejumlah rencana beberapa studi kesehatan dihentikan. Di antaranya kebijakan “hidup dengan Covid-19 termasuk saran mengehntikan pengujian virus corona gratis.
“Saya ingin memastikan bahwa kita memiliki kemampuan untuk mendeteksi varian itu dan pulih kembali secepat yang kita butuhkan,” Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada BBC.
Baca juga : Prancis kembali catat 400 ribu lebih kasus Covid-19 Inggris WFH mulai pekan depan
Inggris desak warganya disuntik penguat usai ditemukan 22 kasus Covid-19 varian omicron
Kasus Covid-19 Inggris naik 76 persen dalam sepekan norwegia mulai vaksin remaja
Menurut Johnson, Inggris membutuhkan ketahanan namun tak perlu mengeluarkan anggaran yang dinilai terlalu terlalu boros.
“Kita tidak perlu terus menghabiskan sebanyak 2 miliar paun (Rp39 triliun) per bulan, seperti yang kita lakukan pada Januari,” kata Johnson menjelaskan.
Pernyataan Johnson itu terjadi saat Covid-19 kembali menerjang negara itu, termasuk kabar terbaru ketika Ratu Elizabeth yang berusia 95 tahun terkonfirmasi positif Covid-19 meski mengalami gejala ringan.
“Ratu hari ini dinyatakan positif Covid,” kata pihak istana. “Yang Mulia mengalami gejala ringan mirip flu namun berharap tetap melanjutkan tugas-tugas ringan di Windsor dalam sepekan mendatang.”
Sang ratu akan terus mendapatkan perawatan kesehatan dan akan mengikuti semua pedoman yang sesuai.
Sebelumnya, Pangeran Charles, pewaris takhta Kerajaan Inggris berusia 73 tahun, bulan ini menarik diri dari sebuah acara setelah terpapar virus corona untuk kedua kalinya. Seorang sumber istana mengatakan dia bertemu dengan Ratu Elizabeth beberapa hari sebelumnya.
Kesehatan Ratu Inggris, raja paling tua dan paling lama memerintah di dunia, telah menjadi sorotan sejak dia dirawat satu malam di rumah sakit pada Oktober lalu karena sakit yang tidak dijelaskan dan sejak itu disarankan untuk beristirahat oleh tim dokternya. (*)
Editor : Edi Faisol