Indonesia waspadai wabah pneumonia di Tiongkok

Ilustrasi diagnosis penyakit - Pexels.com
Ilustrasi diagnosis penyakit – Pexels.com.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Beijing, Jubi – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mengimbau warga negara Indonesia mewaspadai penyebaran pneumonia berat. Penyakit radang paru-paru tersebut sedang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dan belum diketahui penyebabnya.

Read More

Warga yang berada atau dalam perjalan ke Wuhan diingatkan untuk selalu memerhatikan kondisi kesehatan. Mereka sebaiknya segera berkonsultasi medis apabila merasa tidak sehat dan menunjukkan gejala demam, batuk, dan sulit bernapas.

Warga juga diimbau tidak berkontak langsung dengan hewan hidup, termasuk unggas, serta menghindari konsumsi daging mentah dan kurang matang. Mereka pun diminta sebisa mungkin tidak berkunjung ke pasar ikan, tempat penjualan hewan hidup atau mengonsumsi hasil laut.

“(Warga Indonesia diimbau) menghindari interaksi dengan orang bergejala demam, batuk, dan sukar bernapas atau jatuh sakit dengan gejala mirip pneumonia. (Selain itu), selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker apabila sedang batuk dan pilek, dan menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin,” demikian imbauan KBRI, yang dirilis pada Rabu (15/1/2020) waktu Indonesia.

Wabah pneumonia berat pertama kali ditemukan di Ibu Kota Hubei pada awa pekan kemarin. Sebanyak 59 orang yang bermukim di sekitar pasar ikan mengalami pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Wuhan, sekitar sepekan kemudian memastikan satu di antara penderita meninggal dunia, sedangkan tujuh lainnya dalam kondisi kritis. Diagnosis sementara menunjukkan, 41 kasus pneumonia disebabkan oleh tipe baru coronavirus.

Sementara itu, kondisi kesehatan sebagian besar pasien sudah stabil bahkan sudah ada yang dipulangkan dari rumah sakit. Dinkes Wuhan menyebut, dari 739 orang yang kontak dengan pasien, sebanyak 419 di antara mereka ialah staf medis. Mereka telah ditempatkan di ruang observasi medis.

Di Hubei, terdapat 428 warga Indonesia, dan semuanya mahasiswa. Sekitar 200 di antara mereka, menetap di Wuhan, dan berkuliah di delapan kampus berbeda.

KBRI Beijing sampai saat ini belum menerima laporan mengenai warga Indonesia yang terjangkit pneumonia berat di Tiongkok. Mereka memastikan kematian seorang warga Indonesia di salah satu rumah sakit Beijing, dua malam lalu bukan akibat serangan wabah tersebut. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply