Imbas Covid-19, lebih dari dua ribu perusahaan di DKI ditutup

Papua
Ilustrasi pandemi Covid-19 - Pexels.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup 2.114 perusahaan sepanjang 11 Januari hingga 26 April 2021 kemarin karena penyebaran Covid-19. Sedangkan  data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta menunjukan ada 3.703 perusahaan yang disidak.

Read More

“Terdapat 2.114 perusahaan yang ditutup karena Covid-19,” kata Kepala Disnakertrans, Andri Yansah, Selasa (27//2021).

Baca juga :Ratusan perusahaan di Jakarta melanggar PSBB, 76 di antaranya disegel

Sepekan 300 buruh di Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19 

Pandemi Covid-19, KPAI minta sekolah tak keluarkan sanksi siswa penunggak SPP

Dari 2.114 perusahaan itu, sebanyak 824 perusahaan yang ditutup berada di Jakarta Selatan, 652 perusahaan di Jakarta Pusat, dan 270 perusahaan di Jakarta Barat. Berikutnya ada 201 perusahaan di Jakarta Utara, serta 167 perusahaan di Jakarta Timur yang ditutup akibat penyebaran virus corona.

“Disnakertrans juga menutup 21 perusahaan yang melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dari 21 perusahaan itu, sebanyak 12 di antaranya berada di Jakarta Selatan,” kata Andri menambahkan.

Sebelumnya, data di Pemprov DKI menunjukkan kasus Covid-19 di klaster perkantoran kembali melonjak. Pada periode 12 hingga 18 April saja ada 425 jumlah kasus positif yang ditemukan di 177 perkantoran.

“Jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat dibanding 5-11 April 2021 yang mencatatkan 157 kasus dari 78 perkantoran,” kata Andri menjelaskan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui ada lonjakan kasus di klaster perkantoran. Ia menegaskan tengah mengecek penyebab melonjaknya klaster perkantoran beberapa waktu terakhir.

“Ini sedang kita cek kembali apa yang menjadi penyebab, apakah terjadinya penyebaran itu di perkantoran itu sejak di rumah, diawali dengan klaster rumah misalnya, apakah di perjalanan pergi, di perjalanan pulang atau di kantor itu sendiri, atau di tempat-tempat lain,” ujar Riza. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply