Ikut pembekalan, relawan Ones Pahabol untuk Papua Satu diminta bekerja jujur

Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,

Jayapura, Jubi – Pasca deklarasi sepekan lalu, ratusan relawan DR. Ones Pahabol untuk Papua Satu, sudah menguatkan barisannya dengan membekali diri sebelum turun ke lapangan untuk mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk elektronik dan formulir dukungan terhadap OP Papua Satu, yang maju perseorangan. Pembekalan tersebut sangat penting dilakukan mengingat adanya perubahan mengikuti perubahan Undang-undang nomor 8 tahun 2005 menjadi  UU nomor 10 tahun 2016 tentang pemilihan kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota.

Ferry Junaedi dari Ferry Junaedi Assosiated yang didatangkan dari Jakarta itu mengatakan perubahan yang krusial dari perubahan peraturan tersebut adalah terkait jumlah dukungan melalui form dan Kartu Tanda Penduduk elektronik bagi calon perseorangan. Penghitungan dan verifikasi dan verifikasi jauh lebih ketat.

“Kalau dulu menggunakan survey, jadi hanya diambil sampling saja dari beberapa tempat untuk dicek apakah benar atau tidak. Tapi peraturan hari ini mengharuskan berapapun hitungannya, semisal 900 ribu dukungan, maka satu per satu pemilih harus didatangkan dan diverifikasi apakah benar dukungannya, KTPnya sesuai dengan formulir, dan sebagainya. Nah itu beberapa perubahan yang signifikan terkait dengan syarat pencalonan ini,” kata Ferry Junaedi kepada Jubi usai kegiatan di Hotel Mega Star, Waena, Senin (23/1/2017).

Langkah yang dilakukan tim relawan OP untuk Papua Satu ini dinilai baik oleh Ferry. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh relawan OP ini merupakan satu langkah yang baik. Pasalnya, persiapan yang sudah dilakukan sejak awal ini akan memberikan waktu untuk mengecek lagi dukungan yang diberikan itu riil ada dan secara administrasi juga benar.

Berdasarkan peraturan Komisi Pemilihan Umum, jumlah dukungan dihitung berdasarkan jumlah DPT. DPT Pilpres tahun 2014 untuk Provinsi Papua tercatat 3.222.426 orang. Kemudian, perkiraan dukungan KTP yang harus dikumpulkan oleh tim relawan OP untuk Papua Satu adalah 8,5 persen dikali jumlah DPT.

“Minimal, relawan untuk DR. Ones harus dapat 273.907 dukungan atau yang tersebar di lebih dari 50 persen jumlah kabupaten/kota yakni minimal 15 kabupaten/kota,” ujar Ferry.

Sementara itu, Ketua Tim Relawan Daniel Dawar menuturkan perlunya perhatian dan kerjasama terutama pemerintah masing-masing daerah dan penyelenggara Pemilukada terkait penduduk Papua yang belum memiliki e-KTP. Menurutnya, di beberapa daerah sudah ada masyarakat yang telah menyatakan mau memberikan dukungannya kepada Ones Pahabol, namun mereka belum memiliki dokumen kewarganegaraan yang menjadi prasyarat dalam peraturan tersebut.

“Perlu diperhatikan oleh KPU juga, masyarakat di pulau-pulau, pesisir, gunung-gunung, dan lembah-lembah, yang tidak atau belum memiliki e-KTP,” kata Daniel.

Daniel, yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Cenderawasih tersebut, meminta seluruh pengurus dan anggota relawannya untuk bekerja jujur dan setia dalam mendapatkan dukungan bagi DR. Ones Pahabol yang pernah menjabat bupati selama dua periode di Kabupaten Yahukimo itu untuk menjadi Gubernur Papua periode 2018-2023 nanti.

Tindak lanjut dari pembekalan relawan OP untuk Papua Satu tingkat provinsi tersebut, Daniel mengatakan akan segera membentuk lagi tim relawan di tingkat kabupaten dan kota hingga distrik dan kampung di 29 kabupaten di provinsi ini.

“Dalam waktu satu bulan berjalan kami akan membentuk tim relawan tingkat kabupaten dan kota. Tim relawan akan kami bentuk di 29 kota yang akan menghimpun distrik-distrik dan kampung-kampung,” ujarnya.

Daniel Dawan juga menuturkan bahwa ia telah diingatkan bahwa calon kandidatnya yang memilih jalur perseorangan itu harus memiliki bakal calon wakil dalam formulir dukungan agar dinyatakan sah berdasarkan peraturan KPU.

Untuk itu, Daniel bersama seluruh tim relawannya mengaharapkan siapapun yang dipilih DR. Ones Pahabol adalah orang yang mampu menyeimbangi dan mendukung OP dalam memimpin Papua.

“Kita berdoa, supaya dalam waktu dekat ini, bapak Ones Pahabol bisa menentukan siapa calon yang layak untuk mendampingi beliau. Karena kita mau berharap bakal calon wakilnya itu adalah orang yang ditokohkan masyarakat, yang sudah dikenal masyarakat, yang mengerti pekerjaan di eksekutif,” imbuhnya. (*)

Related posts

Leave a Reply