Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak 100 dokter meninggal dunia sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia lima bulan terakhir. Meninggalnya dokter tersebut telah positif terinfeksi Covid-19.
“Dokter meninggal dunia dengan Covid-19 sudah genap 100 orang, mari mendoakan tempat kembali yang terbaik bagi almarhum dan almarhumah,” kata Humas IDI, Halik Malik, Senin (31/8/2020).
Baca juga : Dokter muda ini korban meninggal ke tujuh akibat Covid -19
Gaji Rp 50 juta belum diminati dokter spesialis untuk bekerja di Papua Barat
Nihil dokter spesialis paru, Papua Barat tak siap tangani Covid-19
Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Faqih menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya 100 orang rekan sejawatnya. Ia juga menyampaikan ucapan duka kepada petugas kesehatan lainnya yang telah gugur.
“Sejawat dokter yang gugur dalam penanganan Covid-19 sudah mencapai 100. Demikian juga petugas kesehatan lainnya yang gugur juga bertambah,” ujar Faqih.
Platform Informasi dan Data Covid-19 Indonesia, Pandemic Talks sempat menganalisis kematian dokter menggunakan data IDI per 21 Agustus. Pandemic Talks melihat sekitar 59,3 persen dokter meninggal berada pada usia lanjut, dan 40,7 persen berada di usia kurang dari 50 tahun. Kasus kematian dokter juga banyak terjadi pada dokter umum, yakni 54,7 persen, sementara dokter spesialis 45,3 persen.
“Hanya 12 persen korban yang spesialisasinya secara khusus memang merawat covid-19, Ahli Penyakit Dalam (IPD), Ahli Paru, Ahli Anastesi, usia gak hanya tua saja yang jadi korban, sebagian besar juga dokter umum ” kata kata Inisiator Pandemic Talks, Muhammad Kamil.
Selan itu, kematian dokter setelah terpapar Covid-19 juga terbanyak berada di pulau Jawa, yakni sebesar 65 persen kasus dokter meninggal. Sementara persentase kasus dokter meninggal terendah ada di Bali yaitu 3 persen. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol