Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud, dikabarkan menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, untuk membahas hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki 2 Oktober lalu. Media Turki dan Arab Saudi melaporkan kabar komunikasi antara pemimpin negara itu dan akan membentuk satuan tugas (Satgas) menangani kasus Khashoggi.
Laman CNN Minggu (14/10/2018) menyebutkan Saudi kini sedang mendapat tekanan internasional menyusul hilangnya Khashoggi, jurnalis penulis kolom harian the Washington Post. Khashoggi dikenal kerap mengkritik pemerintah Saudi dalam tulisannya.
Dia hilang setelah mendatangi konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahannya dengan seorang perempuan Turki.
Kasus hilangnya Khashoggi menjadi sorotan internasional dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dua hari lalu memperingatkan akan menjatuhkan sanksi tegas kepada Saudi jika terbukti rezim Riyadh sebagai dalang di balik hilangnya Khashoggi.
Tak hanya itu, Inggris, Prancis, Jerman juga kemarin mengatakan mereka meminta dilakukan penyelidikan serius terhadap kasus Khashoggi.
Namun sejumlah negara Arab justru mendukung Saudi dalam kasus ini. Oman, Bahrain, Yordania, Palestina, Libanon, Uni Emirat Arab dan Mesir kemarin mengeluarkan pernyataan mendukung pemerintah Saudi untuk menangani kasus ini. (*)