Harimau positif Covid-19, hewan kebun binatang Ragunan bergejala dites

Papua Harimau
Harimau, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan segera tes swab polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus Covid-19 pada hewan yang  menunjukkan gejala klinis. Kebijakan itu dilakukan menyusul dua Harimau Sumatera yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Read More

“Swab itu dilakukan ketika terjadi gejala klinis,” kata Humas Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi, Senin (2/8/2021).

Baca juga : Tukang bakso di Jakbar segera tes PCR usai layani pasien Covid-19 saat Isoman

Raperda Covid-19 DKI Jakarta berisi sanksi penolak PCR maupun pengambil jenazah  

Bayi 2 bulan di Biak meninggal divonis Covid-19, tapi hasil swab PCR negatif

Bambang menyebut tak akan tes binatang-binatang lain yang tak menunjukkan gejala klinis. Meski pengelola terus memantau binatang-binatang selain dua Harimau Sumatera bernama Hari dan Tino.

“Kalau tidak (menunjukkan gejala) ya jangan, susah juga ya swab, hewan-hewan liar kan,” ujar Bambang menambahkan.

Menurut Bambang, selama ini belum ada tindakan pengambilan sampel terhadap binatang lain di Ragunan. Ia berharap tak ada binatang lain di Ragunan yang terpapar Covid-19.

“Pengambilan sampel, sejauh ini belum ada informasi, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar yang lain, ya selain Hari dan Tino,” kata Bambang yang menyebut kasus penularan Covid-19 terhadap binatang baru kali ini terungkap.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan, dua Harimau Sumatera di Ragunan bernama Hari dan Tino terkonfirmasi positif Covid-19. Kejadian ini bermula harimau Sumatera berusia 9 tahun menunjukkan beberapa gejala sesak nafas, bersin, hidungnya berlendir, dan nafsu makan menurun.

Selang dua hari kemudian, satu harimau lainya yang berusia 12 tahun juga menunjukkan gejala yang sama. Pengelola Ragunan kemudian melakukan tes swab terhadap dua kucing besar di Ragunan itu pada pertengahan Juli lalu.

“Kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar Covid-19,” kata Suzi Marsitawati. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply