Papua No. 1 News Portal | Jubi
Bank Papua dan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jayapura menggelar pasar murah untuk masyarakat Kota Jayapura. Upaya untuk ikut menekan harga menjelang Lebaran.
Setelah Bank Indonesia Provinsi Papua menggelar pasar murah rakyat, giliran Bank Papua menggelar pasar murah menjelang Idulfitri di halaman Kantor Bank Papua, Jayapura, Kamis-Jumat 23-24 Mei 2019.
Meski barang yang dijual terbatas, namun pasar murah yang digelar Bank Papua dibanjiri pembeli. Pembeli tak hanya warga, tapi juga pegawai perkantoran di sekitar kantor Bank Papua.
Lena, warga yang hendak membeli beras mengaku agak kecewa karena stok beras ternyata sudah habis.
“Sebenarnya mau beli beras Putri Thailand namun stok barangnya sudah habis, karena mungkin kurang pagi ya,” ujar perempuan yang membawa anak saat ditemui Jubi di sela-sela antrean di halaman Bank Papua.
Beda halnya dengan Maresi yang puas karena bisa membeli kebutuhan pokok yang cukup murah. Perempuan tersebut membeli satu paket sembako yang berisi minyak goreng, gula pasir 1 kg, tepung terigu 1 kg, susu kaleng kental manis, dan mentega 200 gram, hanya Rp27 ribu.
“Kebagian ini saja, tapi baguslah karena cukup kebutuhan dua minggu ke depan,” ujarnya.
Hingga pukul 9.54 WIT, Jubi melihat beberapa barang seperti bawang merah, bawang putih, dan telur telah ludes diborong para perempuan yang datang mencari kebutuhan untuk lebaran.
Pedagang Beras Koya mengaku mendapatkan order untuk menyiapkan kurang lebih 4 ton beras untuk pasar murah. Namun hanya 3 ton yang mampu ia penuhi.
“Saya hanya mampu 3 ton saja, padahal pesannya 4 ton, ini saja sudah tinggal beberapa karung saja,” katanya.
Hal yang sama dikatakan petugas dari Harvest Pulus Papua yang pemegang merek dagang “Telur Mahkota”. Ia mengatakan diminta menyiapkan 500 rak telur satu hari selama pasar murah.
Pemimpin Divisi Bisnis UMK dan Konsumer Bank Papua Bank Papua, Abraham Krey, mengatakan kegiatan tahunan Bank Papua tersebut merupakan upaya menjaga kenaikan harga (inflasi) menjelang Idulfitri di Kota Jayapura.
“Barang yang kami disediakan ini semua kami subsidi antara Rp5 ribu hingga Rp20 ribu,” katanya.
Bram Krey menambahkan dari berbagai komoditas yang disubsidi melibatkan mitra binaan Bank Papua, seperti pedagang ikan asar, pedagang telur, beras Koya, dan lainnya. Produk yang tidak disubsidi adalah ayam dan daging.
“Program pasar murah ini masuk dalam program yang sama dengan pasar murah menjelang Natal,” katanya.
Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jayapura juga menggelar kegiatan pasar murah di halaman kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jayapura, Jumat, 24 Mei 2019.
Pasar murah tersebut menyediakan 400 paket sembako seharga Rp75.000 per paket yang berisi 4 liter minyak goreng, 5 kg beras, 2 kg gula pasir, dan susu kental manis, serta teh.
Jika dibeli barang yang sama di pasar atau pusat perbelanjaan satu paket ini bisa Rp150.000.
Antusiasme masyarakat ternyata lebih sebabnya tak sampai tiga jam pasar murah tersebut langsung habis terjual.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jayapura, Adventus Edison Souhway, mengatakan bahwa kegiatan tahunan juga untuk memperkenalkan beragam manfaat dan keuntungan menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan seperti program JKK, JK, JHT, dan JP.
“Ini kegiatan rutin tahunan kami untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat dan juga menekan tingginya kebutuhan pokok pada bulan puasa,” kata Souhuwat.
Kegiatan yang sama, katanya, juga digelar di kantor perintis seperti Biak, Merauke, Fak-Fak, Nabire, dan Raja Ampat. Namun bukan paket sembako dan takjil yang dibagikan kepada masyarakat.
Ariyani, warga yang datang membeli mengaku sangat senang adanya pasar murah yang digelar karena membantu perekonomian keluarga yang saat ini terdampak perkembangan ekonomi Indonesia yang dirasakan sulit.
“Kalau bisa ini menjadi agenda rutinan tiap bulan sehingga masyarakat sekitar BPJS Ketenagakerjaan bisa terbantu,” katanya.
Wawan, salah satu satpam di masjid sekitar mengaku sangat senang dengan adanya pasar murah karena dapat untuk membeli kebutuhan keluarganya.
“Ini membantu bapak ibu saya, paling tidak dua mingguan ke depannya,” katanya. (*)
Editor: Syofiardi