Hampir punah, populasi burung nasional Samoa sisa 150

Bukti adanya populasi burung nasional Samoa, Manumea, yang berstatus Terancam kritis telah ditemukan di Savai’i. - Samoa Observer/ Alvaro Hoyos

Papua No.1 News Portal | Jubi

Apia, Jubi – Burung nasional Samoa yang hampir punah, manumea, kembali dilaporkan ditemukan Savai’i awal bulan ini.

Read More

Burung manumea yang berstatus konservasi Terancam kritis itu didengar dan dilihat saat survei kehutanan di Gunung Silisili di Aopo pada awal Agustus, dan terdengar lagi saat survei di Taman Nasional Masamasa-Falelima pada bulan Juli.

Wakil Presiden Masyarakat Konservasi Samoa (SCS), James Atherton, mengatakan bahwa dia masih berhati-hati dalam membenarkan laporan ini karena suara burung merpati seringkali dikira suara manumea karena kemiripannya.

Namun ia juga mengatakan dia tidak terkejut mendengar laporan bukti adanya manumea di sekitar kawasan itu, meskipun dipercaya bahwa hanya ada 150 spesies yang masih hidup.

“Semakin banyak waktu yang kita habiskan di hutan, semakin besar kemungkinan kita mendengar suara burung itu,” jelas Atherton.

Tim dari Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (MNRE) Samoa yang sedang melakukan survei di Gunung Silisili melihat dan mendengar manumea di puncak gunung, ini dikonfirmasikan oleh ahli manumea, Moeumu Uili.

Di Taman Nasional Masamasa-Falelima, juga dikenal sebagai Taman Cornwall, penyurvei dari MNRE dan Secretariat of the Regional Environment Programme (SPREP) juga berkata mereka mendengar burung itu.

SCS, yang saat ini memimpin kampanye untuk menyelamatkan populasi manumea, Save the Manumea, berkata laporan-laporan baru-baru ini telah mendukung keputusan mereka untuk bekerja sama dengan Desa Aopo dalam melestarikan hutan dan mencegah perburuan burung merpati yang seringkali membunuh manumea.

Survei selama dua minggu itu mencakup daerah yang luasnya hampir 6.000 hektare di Masamasa-Falelima.

Asisten CEO MNRE, Moafanua Tolusina Pouli, menyatakan setelah survei itu selesai pihaknya bisa mulai menyusun rencana pengelolaan taman nasional itu.

Moafanua menambahkan bahwa selain menemukan bukti adanya manumea, mereka juga puas karena tidak ada bukti spesies burung invasif ditemukan. Alih-alih, mereka kembali menemukan spesies burung lainnya yang juga terancam punah seperti burung Samoan white eye, island thrush, many coloured fruit dove, dan Samoan whistler. (Samoa Observer)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply