Hampir 700 pasukan AL Prancis terinfeksi Covid-19

Ilutrasi pixabay.com
Ilutrasi pixabay.com

Awak dari Charles de Gaulle dan fregat Chevalier Paul sekarang berada di dalam pangkalan angkatan laut mereka, sementara pilot pesawat tempur dan helikopter pengangkut juga dalam karantina.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Paris, Jubi –  Kementerian angkatan bersenjata Prancis menyatakan hampir 700 pelaut yang ditugaskan pada kelompok angkatan laut kapal induk Prancis Charles de Gaulle dinyatakan positif mengidap virus corona atau Covid-19. Temuan itu mengacu hasil menguji sekitar 1.767 pelaut, dari kapal induk Charles de Gaulle, yang hasilnya menunjukkan setidaknya 668 terinfeksi virus corona baru.

“Tiga puluh satu personil hari ini dirawat di rumah sakit,” tulis Kementerian angkatan bersenjata Prancis, Rabu, (15/4/2020) kemarin.

Baca juga : Kematian akibat virus corona di Prancis melebihi anga 13 ribu orang

Menteri Kebudayaan Prancis positif terinfeksi corona

Khawatir corona, Jerman dan Prancis tutup misi mereka di Korut

Menurut pernyataan itu, hasil uji tes yang keluar itu masih belum dari sepertiga dari jumlah pasukan yang diuji. “Tes dengan jumlah Lebih banyak sedang dilakukan,” tulis Kementerian itu menambahkan.

Pembawa virus corona diduga merupakan pelaut yang baru-baru ini mengambil bagian dalam latihan dengan angkatan laut Eropa utara di Laut Baltik. Mereka tiba di rumah di Toulon dua minggu lebih awal dari yang dijadwalkan setelah sekitar 40 anggota awak menunjukkan tanda-tanda gejala Covid-19.

Anggota kru yang sakit telah ditempatkan di bawah pengawasan medis yang ketat di atas kapal bertenaga nuklir itu. Sementara tim yang dilengkapi untuk melakukan tes pertama diterbangkan ke kapal itu.

Awak dari Charles de Gaulle dan fregat Chevalier Paul sekarang berada di dalam pangkalan angkatan laut mereka, sementara pilot pesawat tempur dan helikopter pengangkut juga dalam karantina. “Kepala angkatan laut telah memerintahkan penyelidikan,” kata kementerian itu.

Tercatat Charles de Gaulle berlayar ke Mediterania timur pada 21 Januari untuk mendukung operasi militer Prancis melawan militan Islam di Irak dan Suriah, sebelum dikerahkan ke Atlantik dan kemudian Baltik. (*)

Editor  : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply