Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kimbe, Jubi – Lebih dari 5.000 orang telah dievakuasikan setelah Gunung Berapi Ulawun di Provinsi West New Britain di Papua Nugini erupsi mendadak, Rabu kemarin (26/6/2019).
Koran Post Courier melaporkan Gunung Ulawun, yang membentang melintasi batas provinsi-provinsi East New Britain dan West New Britain, mulai meletus sekitar jam 7 pagi waktu setempat, memuntahkan abu vulkanik setinggi 13 km ke langit.
Penduduk terdekat dari gunung itu berkata langit berubah menjadi hitam, abu tebal lalu berjatuhan seperti hujan, dan semburan lava pun terlihat di bagian atas.
Seorang petugas penanggulangan bencana alam di Gunung Ulawun berkata bahwa staf mereka tidak siap dengan letusan itu, tetapi mampu bertindak dengan memindahkan orang-orang ke tempat yang aman di dekat Kabaya. Namun, menurut laporan dari lapangan, terbatasnya jumlah kendaraan menghambat upaya evakuasi masyarakat ke tempat yang aman.
Maskapai Air Niugini telah membatalkan semua penerbangannya ke bandara Hoskins tanpa batas waktu. Aliran lahar dari Ulawun juga dilaporkan memotong jalan raya New Britain Highway di tiga titik berbeda.
Ribuan orang tinggal di bawah kaki Ulawun, meskipun ia adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negara ini.
Gunung dengan ketinggian 2.334 m yang terletak di daerah terpencil dekat pantai utara provinsi-provinsi East New Britain dan West New Britain itu mulai meletus sekitar jam 7 pagi. Dimulai dengan gempa bumi, kata warga setempat Christopher Lagisa, lalu mulai mengepulkan asap berwarna putih, yang lalu berubah semakin kelam.
Di Ulawun, staf Rabaul Volcano Observatory, Steve Saunders, berkata timnya masih terus memantau situasi. Gunung berapi itu masih bergemuruh, katanya, sambil menyemburkan abu dan gas.
“Masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang akan terjadi,” tuturnya. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo