Gunakan buku teks dilarang, murid Kelas 12 Samoa dirugikan

Papua
Ilustrasi pelajar di Samoa. - Samoa Observer/ Vaitogi A. Matafeo

Papua No.1 News Portal | Jubi

Apia, Jubi – Nilai ujian dari beberapa pelajar di Samoa jatuh karena mereka membaca beberapa cerita yang dilarang akibat kelalaian guru-guru mereka.

Surat kabar Samoa Observer mengungkapkan bahwa tahun lalu ratusan siswa Kelas 12 menerima pembelajaran menggunakan empat buku teks terlarang.

Read More

Sebuah laporan tentang hasil ujian mata pelajaran Sastra Inggris untuk murid Kelas 12 tahun lalu mengungkapkan bahwa buku-buku teks yang dilarang itu termasuk Guilty Rain, Examination Day, dan Wasteland. Dari 41 sekolah yang mengadakan ujian untuk mata pelajaran tersebut, 12 diantaranya telah memberikan pembelajaran kepada murid menggunakan tiga buku teks tadi.

Laporan tersebut lalu menekankan bahwa semua sekolah menengah perlu tahu bahwa murid-murid mereka akan menerima konsekuensinya jika mereka menggunakan buku cerita pendek yang dilarang, dan mengimbau agar sekolah-sekolah segera berhenti menggunakannya, menurut Samoa Observer.

Masih belum dijelaskan mengapa buku-buku teks tertentu dilarang di Samoa, atau mengapa beberapa sekolah masih menggunakannya.

Kisah Guilty Rain bercerita tentang seorang siswa SMA Samoa di Selandia Baru yang melakukan aborsi. Buku Examination Day, pertama kali diterbitkan pada tahun 1958, adalah tentang seorang anak berusia 12 tahun yang menderita karena ia mendapatkan hasil yang memuaskan dalam tes intelijen yang diselenggarakan oleh pemerintah. Wasteland adalah novel dengan tokoh utamanya adalah saudara perempuan dari seorang remaja yang bunuh diri.

Hasil laporan pengkajian tersebut juga mengungkapkan bahwa ada murid-murid lain yang telah diajarkan materi yang diperuntukkan bagi siswa Kelas 9 dan 10, beberapa murid tidak punya buku teks yang berbeda-beda dalam pembelajaran mereka, sementara yang lainnya hanya diajarkan dengan cerpen dan puisi, tidak dengan novel, drama, dan film, lapor Samoa Observer.

Laporan itu juga menyimpulkan bahwa ada kesalahan ketik yang diyakini telah membuat para siswa kebingungan dan menyebabkan tingkat pencapaian yang rendah untuk satu pertanyaan itu, dan tingkat keterampilan menulis esai yang rendah dari pelajar yang mengikuti tesnya. (RNZ Pacific)

Editor : Zely Ariane

Related posts

Leave a Reply